LiveSkor Sepak Bola – Banjir gol tercipta di laga Liga Champions yang mempertemukan Chelsea vs Ajax Amsterdam.Laga yang digelar di Stamford Bridge, Rabu (6/11/2019) ini berakhir dengan skor 4-4. The Blues sempat tertinggal 1-3 lebih dahulu di babak pertama lewat dua gol bunuh diri dari Tammy Abraham dan Kepa Arrizabalaga, serta satu gol
Home Jadoel Rabu, 10 Maret 2021 - 0701 WIBloading... Jembatan Ancol. Foto Istimewa/Google A A A JAKARTA - Taman Impian Jaya Ancol yang terletak di Jalan Lodan Timur, Ancol, Kecamatan Pademangan, Kota Jakarta Utara , merupakan tempat rekreasi yang sayang untuk dilewatkan. Walaupun saat pandemi seperti sekarang ini, Pemerintah Provinsi Pemprov DKI Jakarta tetap memberi izin Ancol untuk buka di masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM Mikro di DKI Jakarta . Meski demikian, kapasitas pengunjung dibatasi hingga 50 merupakan taman rekreasi yang patut untuk dikunjungi. Bagaimana tidak, wisata terpadu yang terbesar di Asia Tenggara ini dibuka sejak tahun 1966 mempunyai puluhan wahana fantasi antara lain Dunia Fantasi, delapan kolam di Atlantis Water Adventure, delapan pertunjukan di Ocean Dreams Samudera, Pantai dan Taman. Baca Juga Selain sebagai tempat rekreasi, kawasan Ancol juga dikenal mempunyai sejarah yang tak kalah menarik untuk diperbincangkan. Bagi anak-anak kelahiran tahun 1980-1990-an tidak asing dengan film misteri “Si Manis Jembatan Ancol”. Namun, dalam cerita misteri yang menyeramkan itu mempunyai dua versi yang berbeda. Baca Juga diperkosaSedangkan pada versi kedua berbeda dengan versi pertama yang menyebabkan Maryam tewas. Dia memang tewas di Jembatan itu tapi tidak karena diperkosa seperti versi yang pertama. Baca Juga Cerita ini berawal pada abad ke-19, Zaman Hindia Belanda di Batavia yang kini sudah berubah nama menjadi Jakarta. Karena, saat itu bangsa ini masih dijajah Belanda. Ada seorang gadis yang mempunyai paras yang cantik bernama Maryam. Baca Juga Maryam dan keluarganya tinggal di paviliun milik seorang warga yang kaya. Karena mempunyai paras yang cantik, pemilik paviliun suka terhadap Maryam dan bermaksud meminangnya. Namun, Maryam menolak keinginan sang orang kaya itu karena hanya akan dijadikan selirnya. Kemudian Maryam kabur dari paviliun agar tidak menikah dengan orang kaya keluar dari paviliun itu bukannya mendapatkan hal yang lebih baik. Justru, di tengah pelariannya, Maryam yang sampai ke kawasan Ancol yang dimana ada seorang pria kaya yang juga mata keranjang di di Batavia. Baca Juga Oey Tambahsia namanya, dia mempunyai villa di kawasan Bintang Mas Ancol. Oey juga tertarik dengan paras cantik Maryam memerintahkan dua centengnya Pi’un dan Surya untuk menangkap Maryam guna dijadikan wanita saat para centeng ingin menangkap, Maryam memberikan perlawanan dan memberontak sekuat tenaga yang dimilikinya. Namun, sayang tenaga Maryam tidak dapat memberikan perlawanan kepada dua centeng suruhan Oey hingga akhirnya dia tewas dan jenazahnya dicampakkan begitu saja ke area persawahan yang jaraknya 400 meter dari Jembatan sinilah kemudian cerita itu ramai dan bahkan diangkat ke dalam film “Si Manis Jembatan Ancol”. Bahkan, sejumlah makhluk astral pernah ditemukan warga yang diduga sebagai arwah gentayangan Maryam. Baca Juga Tulisan ini dikutip dari berbagai sumber seperti, Wikipedia dansumber lainnya. mhd kali ancol taman impian jaya ancol jakarta utara film misteri jembatan Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 18 menit yang lalu 2 jam yang lalu 5 jam yang lalu 6 jam yang lalu 6 jam yang lalu 6 jam yang lalu
JembatanAncol (foto: kapanlagi.com) Jembatan Ancol yang berada di Jakarta Utara sengat terkenal angker dan tidak jarang warga memiliki cerita mistis dari jembatan yang memiliki penunggu ini. Hal yang paling terkenal adalah tentang kisah Si Manis jembatan Ancol sebagai salah satu makhluk penunggu di jembatan itu dan diyakini warga lokasi Kisah "Si Manis Jembatan Ancol" kembali mengudara, dengan peran utama dibawakan oleh Dewi Perssik. Dulu, ketika sinetronnya dibawakan Kiki Fatmala dan Diah Permatasari, kisah Si Manis pun sangat demikian, masih banyak hal yang membuat penonton penasaran dengan kisah sesungguhnya. Ini 5 fakta mistis tentang "Si Manis Jembatan Ancol", yang saya rangkum dari berbagai sumber1. Nama sebenarnya bukan Mariam, tapi kisah, di akhir abad ke-18, ada seorang perempuan tua bernama Mak Emper, yang punya seorang anak perempuan, Siti Ariah. Keduanya tinggal di paviliun Belanda, karena mengabdi pada seorang juragan kaya. Saat berusia 16 tahun, juragan ingin menikahi Ariah, tapi anak perempuan berusia 16 tahun itu menolak. Ia tidak mau dijadikan selir. Ia pun kabur. Malang, saat kabur, Ariah bertemu Oey Tambahsia, seorang yang terkenal kaya raya di Batavia. Lelaki ini dikenal gemar perempuan muda. Ariah tak mau dipinang dan melarikan diri lagi. Tambahsia pun memerintahkan para centengnya untuk menemukan Ariah. Keduanya memang menemukan Ariah, tapi gadis itu mati di tangan mereka di Bendungan Dempet, dekat Danau Sunter. Sejak saat itu, kawasan ini dikenal awal kisah hantu yang terkenal itu, yang mana sebelumnya, namanya dikenal dengan "Mariam". Menurut legenda, nama asli "Si Manis Jembatan Ancol" adalah Terjadi pada 1817Menurut tokoh Betawi, Ridwan Saidi, jenazah Ariah ditemukan sekitar 400 meter dari Jembatan Ancol, tepatnya di areal persawahan. Ridwan sendiri mendapatkan kisah ini berdasarkan hasil wawancaranya pada para saksi yang hidup pada dari kisah tersebut, sering terjadi penampakan gadis manis yang dipercaya sebagai hantu dari Siti Ariah yang menuntut balas dendam. Namun seorang H Mohammad Husni, warga Kebon Jeruk, Jakarta, yang melukis sosok Ariah pada 2003 setelah merasa mendapatkan wangsit mengatakan, ”Ariah itu seorang gadis biasa. Kalau disebut cantik, itu Berkulit sawo matangMasih berdasarkan kisah para saksi, Ariah merupakan seorang gadis biasa, berkulit sawo matang, dan tingginya sekitar 160 cm. Ketika ditemukan, ia berkebaya hitam bintik-bintik Kisahnya terkenal di Asia Tenggara Kisah tentang "Si Manis Jembatan Ancol" sangat terkenal di Asia Tenggara, bahkan kawasan Ancol disebut-sebut menjadi salah satu lokasi paling horor di Asia tenggara. Kisah hantu dari Ancol ini bersanding dengan kisah horor dari Filipina, Jepang, dan Korea Ada kamar hotel khusus buatnyaSeperti halnya Nyi Roro Kidul di Hotel Inna Samudera, Pelabuhan Ratu, "Si Manis Jembatan Ancol" juga memiliki kamarnya sendiri, yaitu di sebuah hotel di kawasan yang sama. Di sini, ia sering menampakkan diri dan manajemen hotel yang bersangkutan 'memberikan' kamar khusus Helena Ananda, karyawati.

Selainbanyak wahana permainan, Ancol juga banyak dikenal karena cerita mistisnya seperti si Manis Jembatan Ancol yang melegenda. Tahukah kamu bahwa ada 5 tempat terangker di Ancol? Jika penasaran, inilah 5 tempat terangker itu: 1. Wahana Arum Jeram. Salah satu tempat yang sangat angker di Ancol yakni wahana arum jeram yang memiliki cerita

- MVP Pictures mengumumkan penggarapan Si Manis Jembatan Ancol 2, setelah sukses dengan film pertamanya di 2019. Sosok Maryam atau Si Manis masih jadi tokoh sentral dalam alur cerita. "Kisah Si Manis belum selesai. Jadi apa yang sebenarnya terjadi dengan Si Manis ini, kami ingin memberikan jawaban yang jelas kepada penonton," ujar Raam Punjabi selaku produser film Si Manis Jembatan Ancol 2 dalam sesi jumpa pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 8/6/2023. Sama seperti film pertama, Anggy Umbara didapuk sebagai sutradara Si Manis Jembatan Ancol 2. Anggy menjanjikan lebih banyak teror di dalamnya. "Jadi nanti akan disuguhkan banyak teror. Si Manis akan meneror semuanya karena dia mencari keadilan," kata Anggy Umbara. Baca Juga Nursyah Kembali Serang Arie Kriting, Tuding Suami Indah Permatasari Lakukan Hal Ini Si Manis Jembatan Ancol 2 pun akan tetap menghadirkan Indah Permatasari sebagai Maryam. Sosok hantu legendaris itu bahkan sudah dihadirkan dalam sesi jumpa pers lewat penampilan sang aktris. "Dendamnya belum terbalaskan," kata Indah Permatasari dengan dialog ala Maryam. Tak ketinggalan, sang hantu botak Ozy Syahputra juga masih akan tampil di Si Manis Jembatan Ancol 2. Ia mengaku belum ikhlas bila peran tersebut diserahkan ke aktor lain. "Saya rasanya belum ikhlas kalau peran saya digantikan orang lain. Bahkan mungkin tidak ikhlas," tutur Ozy Syahputra. Selain nama-nama di atas, Si Manis Jembatan Ancol 2 juga dibintangi Cornelio Sunny, Jameelah Saleem, Arif Didu hingga Anyun Cadel. Detail peran masing-masing masih dirahasiakan karena film baru akan memasuki proses syuting. Baca Juga Nursyah Tak Gentar Tuding Arie Kriting Main Dukun, Netizen Banyak Istigfar Bu MVP Pictures menargetkan film Si Manis Jembatan Ancol 2 tayang di bioskop pada Desember 2023. Raam Punjabi menaruh harapan tinggi untuk kesuksesan salah satu karya andalannya. "Kami harap, masyarakat terutama pecinta film horor Indonesia nantinya dapat menikmati film ini dengan baik. Si Manis Jembatan Ancol ini kisahnya sangat melekat di masyarakat dan bisa dikreasikan jadi tontonan yang sangat menarik," tutur Raam Punjabi.

Selainitu, masih ada lagi jembatan paling angker lainnya yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. berikut ulasannya. 1. Jembatan Paling angker Ancol – Jakarta Utara. Jembatan ancol. Jembatan Ancol merupakan jembatan yang juga dijadikan sebagai salah satu tempat wisata di Jakarta Utara. Wisatawan bisa nongkrong disana sambil menikmati

Jakarta Si Manis Jembatan Ancol yang legendaris itu kembali ke layar lebar. Karya Anggie Umbara ini mencoba mengembalikan citra Si Manis Jembatan Ancol ke trek semula, yakni rilisan tahun 1973 yang dibintangi Lenny Marlina. Masalahnya, tak banyak yang ingat Si Manis Jembatan Ancol versi klasik yang menempatkan Mariah bukan Maryam sebagai hantu berkebaya merah. Yang diingat publik, Si Manis Jembatan Ancol versi Diah Permatasari dan Kiki Fatmala. Si Manis Jembatan Ancol Raih 100 Ribu Penonton Di Hari Pertama, Imperfect Tembus Sejuta Si Manis Jembatan Ancol Tak Lagi Seksi dan Bergaun Putih, Ini Alasannya Indah Permatasari Jadi Si Manis Jembatan Ancol, Ogah Meniru Kiki Fatmala dan Diah Permatasari Harus diakui, versi Diah Permatasari dan Kiki Fatmala menghentak layar kaca. Keduanya lekat dengan citra seksi dengan rambut tergerai plus gaun terusan pendek warna putih polos. Sedangkan kisah Si Manis Jembatan Ancol versi 2019 bermula di Jakarta, era 1973. Konspirasi Jahat DimulaiIndah Permatasari sebagai Maryam. Foto Dok. MVP PicturesMaryam Indah ditinggal mati ayahnya. Sang ayah mewariskan sebidang tanah. Maryam dinikahi Roy Arifin, pengusaha yang rela melakukan apa saja untuk memuluskan proyeknya. Di atas tanah warisan itu, Roy membangun rumah. Apes, bisnis Roy terganjal audit. Perputaran uang tersendat. Roy lantas pinjam uang ke Oji Ozy. Gagal mengembalikan uang tepat waktu, Roy dan Maryam diteror Oji. Dimulai dengan Kleo, kucing kesayangan Maryam, dipenggal. Belakangan, Oji mengincar Maryam untuk dijadikan aset. Suatu hari, Maryam mengenal pelukis bernama Yudha Randy. Perkenalan mereka bermula saat Yudha yang buntu ide membuntuti Maryam. Ia hendak melukis Maryam lalu menggelar pameran. Maryam bersedia. Syaratnya, Yudha membuatkan pula lukisan Maryam bersama Kleo dan ayah. Diam-diam Yudha jatuh cinta. Maryam berkukuh menjaga rumah tangganya. Suatu malam, Maryam dan Yudha diculik anak buah Oji. Sebuah konspirasi jahat dimulai. Menuliskan Kembali Kisah MaryamRandy Pangalila sebagai Yudha. Foto Dok. MVP PicturesSelain cara berbusana yang khas, citra Si Manis di benak kita adalah hantu yang telah selesai dengan urusannya sendiri. Dulu, ia penuh dendam dan amarah. Setelah usai menuntut balas, Si Manis menjadi pahlawan bagi mereka yang terbunuh dan semasa hidupnya jadi korban kejahatan. Tak salah jika Si Manis dicitrakan demikian. Anggy Umbara menyodorkan “fakta” lain yang selama ini terlupakan. Berpijak pada cetak biru Si Manis Jembatan Ancol versi Turino Djunaedy di era Generasi Bunga, ia menuliskan kembali kisah Si Manis dari sudut pandangnya. Maryam perempuan santun baik lisan maupun cara berpakaian. Ia istri yang peduli, berhati lembut, tapi tak bahagia. Awalnya Hati Sekuat BajaArifin Putra sebagai Roy. Foto Dok. MVP PicturesDi balik sikap nrima-nya itu, hati Maryam sekuat baja dan sangat memperhatikan posisi perempuan. Ini tergambar jelas dari beberapa dialognya, seperti, “Atau karena saya perempuan? Jadi bisa diabaikan dan diambil hak-haknya secara paksa?” Di kesempatan lain, ia berujar, “Jadi perempuan itu harus kuat karena dunia ini jahat terhadap perempuan.” Lebih jauh, ia merasa perempuan makin disegani setelah jadi hantu. Karakter Maryam dibentuk oleh keadaan yang nyaris tak pernah berpihak padanya. Indah Permatasari menerjemahkan sosok Maryam lewat ekspresi wajahnya yang lembut. Beberapa kali ia tampak menahan diri, seolah ada sesuatu yang ingin dilepaskan, tapi belum saatnya. Alasannya bisa jadi masih sabar, menanti momen yang pas, atau melihat sampai sejauh mana penjahat menindas. Gaya Baru OzyOzy Syahputra sebagai Ozi alias Oji. Foto Dok. MVP PicturesKejutan lain datang dari penampilan Ozy Syahputra. Terbiasa melihatnya menjadi Karina yang kemayu di serial Si Manis Jembatan Ancol, Ozy kini tampil beda. Suaranya berat. Jenggot, kumis, dan bekas luka di wajah memudarkan citra centil yang menempel selama belasan tahun. Problem film ini, menurut kami, ada di penceritaan dan beberapa adegan yang gagal membentuk unsur seram. Khususnya di bagian mimpi di dalam mimpi yang berulang hingga tiga kali. Ini masih ditambah mimpi di dalam mimpi yang dialami tokoh lain. Bukannya bikin syok, malah ditertawakan penonton. Ini kami rasakan saat menonton di salah satu bioskop di luar Jakarta. Kondisi ini sebetulnya bisa dihindari jika lapisan mimpinya tak terlalu banyak. Kiprah Pemeran PendukungSi Manis Jembatan Ancol juga dibintangi TJ, Arief Didu, dan Anyun Cadel. Foto Dok. MVP PicturesHal lain yang terasa mengganggu, efek visual yang kurang rapi. Khususnya permainan selendang di jembatan. Bisa diakali dengan selendang manual atau dibuat visual lain, toh ini bukan adegan puncak. Si Manis Jembatan Ancol di tangan Anggy menjadi kisah yang tampak baru dan beda. Lima puluh menit pertama film ini upaya membangun alasan untuk menopang seluruh keputusan tokoh utama di paruh kedua. Babak pertama yang minim kejutan terselamatkan oleh kiprah tokoh pendukung seperti Ucup Anyun, Sri TJ, dan Bang Kribo Arief. Tak sekadar melumerkan suasana, mereka menjadi penghubung ke sejumlah adegan penting. Nuansa era 1970-an pun tergambar dengan meyakinkan. Si Manis Jembatan Ancol masih kerepotan menjaga tensi ketegangan. Sejumlah adegan terasa konyol dan memudarkan kesan film sebagai horor tulen. Ia akhirnya menjadi horor komedi slasher berbasis cerita rakyat. Jika ini tujuan yang dimaksud, maka Si Manis Jembatan Ancol berhasil. Kangen Si ManisSalah satu adegan film Si Manis Jembatan Ancol. Foto Dok. MVP PicturesSayang, menjelang akhir ada adegan yang menurut kami blunder alias mengkhianati prinsip yang selama ini dipegang oleh sang tokoh utama soal wanita harus kuat karena dunia begitu kejam. Si Manis Jembatan Ancol ditutup dengan nuansa kelam. Kalau yang ini soal selera dan sudut pandang, sih. Pada hari pertama penayangan, film ini menyerap 101 ribu penonton. Antusiasme penonton di hari pertama tak serta merta mencerminkan hasil akhir film saat turun layar. Antusiasme ini harus dijaga pada pekan kedua dan ketiga. Bisa jadi, publik kangen dengan Si Manis yang kali terakhir difilmkan pada 1994. Kala itu Diah Permatasari dan Dicky Wahyudi jadi pemeran utama. Usai menonton, belum tentu generasi 1990-an dan remaja masa kini menerima gaya baru Si Manis. Jika word of mouth bekerja optimal, mungkin saja Si Manis Jembatan Ancol tembus sejuta penonton. Pemain Indah Permatasari, Arifin Putra, Randy Pangalila, Ozy Syahputra, TJ, Arief Didu, Anyun Cadel Produser Raam Punjabi Sutradara Anggy Umbara Penulis Isman HS, Fajar Umbara, Anggy Umbara Produksi MVP Pictures, Umbara Brothers Film Durasi 1 jam, 57 menit * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ingatkahkamu dengan serial misteri Si Manis Jembatan Ancol yang dibintangi Diah Permatasari dan Kiki Fatmala di TV sekitar tahun 90 an? Ingatkah kamu dengan serial misteri Si Manis Jembatan Ancol yang dibintangi Diah Permatasari dan Kiki Fatmala di TV sekitar tahun 90 an? Selasa, 14 Juni 2022; Cari. Citizen6 Jakarta - Ancol yang terletak di wilayah Jakarta Utara menyimpan cerita tentang sosok perempuan mistis yang dipercaya masyarakat sebagai hantu perempuan cantik. Jembatan disebut-sebut itu berupa jembatan model dulu yang "goyang." Kabarnya, pada zaman dulu, ada pelukis Ancol yang didatangi seorang perempuan yang minta dilukis. 6 Fakta Film Si Manis Jembatan Ancol 2 yang Dibintangi Indah Permatasari, Maryam Bangkit Kembali Untuk Gentayangan Membalas Dendam Dikabarkan tahun 1978 seorang pelukis di Pasar Seni Ancol bernama Eyang Broto, yang juga penganut Kejawen, dihampiri seorang perempuan. Saat selesai melukis, si perempuan tiba-tiba hilang. Sosok itulah yang dipercaya sebagai si Manis Jembatan Ancol. Lukisan karya Eyang Broto itu menjadi sangat fenomenal. Lukisan yang diselesaikan pada 4 Juli 1978 itu bila diperhatikan secara detail dan fokus memang memiliki "magnet" tersendiri. Lukisan Si Manis Jembatan Ancol Akan Dilelang, Tertarik? 8 Tempat di Gedung Putih Ini Angker dan Berhantu Begitu kuatnya cerita tentang hantu cantik ini sampai-sampai layar perak dan layar kaca pun turut melambungkan kisah si Manis Jembatan Ancol. Kisahnya pernah diangkat ke layar lebar pada 1973 dengan bintang Lenny Marlina, Farouk Afero, dan Krisbiantoro. Kisah film ini boleh dikatakan sebagai awal cerita si Manis Jembatan Ancol. Lain film, lain pula sinetronnya. Kisah si manis yang bernama Mariam diangkat pula melalui Mariam Si Manis Jembatan Ancol yang tayang di Indosiar dengan Kiki Fatmala sebagai Mariam pada medio 1990-an, sementara di RCTI juga ada Si Manis Jembatan Ancol dengan bintangnya Diah Permatasari. Kedua-duanya menceritakan tentang petualangan Mariam, hantu cantik yang selalu menolong para hantu yang baru mati dengan menanyakan penyebab kejadian mereka BetawiKisah Versi Betawi Lain versi film, lain pula versi legenda di Betawi. Ridwan Saidi, budayawan Betawi yang tumbuh di Sawah Besar, mengatakan legenda si Manis Jembatan Ancol berawal dari kisah Ariah, seorang gadis yatim. Konon pada awal abad ke-19, zaman Hindia Belanda di Batavia, hidup Mak Emper serta anaknya, Siti Ariah. Mereka tinggal di suatu paviliun punya seorang juragan kaya. Waktu Ariah berumur 16 tahun, sang juragan punya niat menikah dengan Ariah. Akan tetapi, Ariah tidak ingin karena ia hanya akan dijadikan selir. Maka ia pun kabur untuk menghindari niat jahat sang juragan kaya. Dalam pelariannya, Ariah bersua dengan Oey Tambahsia, seorang yang populer serta kaya raya di Batavia waktu itu. Oey Tambahsia mempunyai vila di lokasi Bintang Mas saat ini daerah Ancol. Ia memergoki Ariah dan terpana dengan kecantikannya. Ibaratnya Ariah keluar dari kandang macan masuk ke sarang buaya, sebab Oey juga mata keranjang. Oey yang dikenal suka mengoleksi wanita muda ternyata tergoda dengan kecantikan Siti Ariah. Maka, Oey memerintahkan dua orang centengnya untuk menangkap Siti Ariah. Ariah lari serta memberi perlawanan yang sangat hebat pada dua centeng bernama Pi’un serta Surya. Sampai pada akhirnya di Bendungan Dempet dekat Danau Sunter, Ariah menemui ajal di tangan kedua centeng itu. Jenazahnya dibuang di ruang persawahan, sekitar 400 meter dari Jembatan Ancol. “Peristiwa itu berlangsung pada 1817,” kata Ridwan Saidi yang melakukan riset perihal legenda Ariah dari saksi-saksi hidup pada tahun 1955-1960. Desas-desus mengenai kisah ini bahkan bisa dilacak sampai kepada surat kabar yang beredar waktu itu. Pada tahun 1950-an, koran seperti Keng Po beberapa kali memuat berita kecelakaan lalu lintas di Jembatan Ancol yang sering membawa korban manusia. Penumpang atau sopir yang selamat menceritakan hal yang mirip tentang awal terjadinya petaka. Seperti ditulis Intisari edisi Ketoprak Betawi terbitan Juni 2001, biasanya kecelakaan terjadi senja atau malam. Saat kendaraan meluncur, dekat jembatan tiba-tiba muncul sosok perempuan ayu. Terkadang ia cuma berdiri di tepi jembatan di tengah jalan yang masa itu sepi. Kadang-kadang si perempuan itu menyeberangi jalan. Terang saja pengemudi jadi lengah, sehingga mobil tahu-tahu keluar dari badan jalan atau menabrak pohon. Namun menurut koran Belanda Java Bode, mungkin saja saat itu sopir-sopir sudah sangat kelelahan, sehingga mengalami yang berkembang di masyarakat ditambah sinetron di televisi membuat kisah Mariam alias Ariah semakin populer. Ridwan Saidi menyayangkan adanya imej Ariah sebagai hantu pengganggu. Padahal, kata Ridwan Saidi, Ariah adalah perempuan yang dibunuh lantaran mempertahankan kehormatannya.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Berikutkisah hantu cantik di Indonesia: 1. Si Manis Jembatan Ancol. Buat Kamu yang anak 90-an pastinya tidak akan merasa asing dengan ‘Si Manis Jembatan Ancol’ karena pernah diangkat ke layar kaca. ‘Si Manis Jembatan Ancol’ ini juga dibintangi beberapa artis ternama pada masanya, seperti Dewi Persik dan Kiki Fatmala.
Jembatan dan Le Bridge Cafe Ancol Foto Wikimedia CommonsMendengar kata Ancol, kamu pasti langsung mengasosiasikannya dengan pantai, taman hiburan, serta akuarium terbesar Indonesia. Ya, Ancol memang bisa dibilang sebagai gudangnya wisata bagi masyarakat Jakarta. Apalagi dengan banyaknya acara seru dan promo yang kerap dihadirkan Ancol, kawasan ini senantiasa jadi opsi menarik buat kamu yang ingin sekadar getaway tanpa harus pergi jauh dari kota Jakarta. Namun di tengah popularitas Ancol, tahukah kamu ada sebuah kisah urban legend yang menarik di kawasan jembatannya. Kisah urban legend itu dikenal dengan nama "Si Manis Jembatan Ancol". Ya, kamu yang anak 90-an pastinya tidak akan merasa asing dengan hal tersebut, karena Si Manis Jembatan Ancol bahkan pernah diangkat ke layar kaca, dan dibintangi beberapa artis ternama pada masanya, seperti Dewi Persik dan Kiki Fatmala. Dihimpun dari berbagai sumber, kumparan mendapati bahwa urban legend tersebut berasal dari kejadian nyata. kumparan menemukan bahwa ada dua kisah yang berbeda tentang Si Manis Jembatan Ancol. Walaupun tidak diketahui secara pasti mana kisah yang benar dan paling sesuai, namun keduanya punya kesamaan akhir cerita yang tahu lebih lengkapnya? Berikut ulasannya. Pada awal abad 18 ketika Jakarta masih dikenal dengan nama Batavia, seorang perempuan muda berusia 16 tahun bernama Maryam ditemukan terbunuh di kawasan Ancol. Maryam dikenal sebagai gadis muda yang cantik dan molek. Ia bekerja di rumah pedagang tua yang kaya raya yang telah beristri. Kecantikan dan kemolekan Maryam rupanya menarik perhatian majikannya, hingga suatu hari, Maryam dilamar dan diajak untuk menikah sehingga kelak dapat menjadi selir sang majikan. Permintaan sang majikan ditolak oleh Maryam. Wanita ini pun kabur dari rumah, berusaha menjauh dari sang majikan. Sayang, rencana Maryam untuk melarikan diri rupanya tak berhasil. Gadis cantik ini diperkosa secara bergilir dan kemudian dibunuh oleh para preman yang disuruh oleh majikannya. Padahal kala itu, sang majikan hanya menyuruh anak buahnya untuk mengejar dan menangkap Maryam yang lari dari rumah sang majikan karena tak ingin dinikahi. Para preman yang takut ketahuan belangnya itu kemudian memilih untuk melemparkan jasad Maryam ke area persawahan, tak jauh dari tempat ia terbunuh, yakni di kawasan Ancol yang kini menjadi jembatan. Ilustrasi Si Manis Jembatan Ancol. Foto Maulana Saputra/kumparanDihimpun dari berbagai sumber, kisah kedua yang tak kalah tragis dari "Si Manis Jembatan Ancol" didapatkan Budayawan Betawi Ridwan Saidi dari saksi hidup yang pernah ia temui ketika melakukan investigasi pada 1955-1960. Menurut kisah tersebut, pada awal abad ke-19, sekitar tahun 1817, hiduplah seorang gadis yatim yang hidup bersama ibunya, Mak Emper. Mak Emper dan anaknya, Siti Ariah tinggal di suatu paviliun milik seorang juragan kaya. Ketika Siti Ariah menyentuh usia 16 tahun, sang juragan pemilik rumah rupanya jatuh hati padanya. Ia berniat menikahi Siti Ariah dan menjadikannya sebagai selir. Ariah yang menolak permintaan sang majikan kemudian melarikan diri. Seperti kata pepatah, "Keluar dari Lubang Singa Masuk ke Lubang Buaya," begitulah nasib yang menimpa Siti Ariah. Bukannya mendapat pencerahan, Siti Ariah malah bertemu Oei Tambah Sia, pedagang tembakau keturunan Tionghoa di Batavia yang berasal dari Pekalongan. Ia dikenal sebagai pria playboy pada masanya dan sangat suka main perempuan. Melihat paras Siti Ariah, Oei lantas tergoda dan ingin menjadikannya sebagai 'koleksinya'. Siti Ariah kembali kabur untuk menyelamatkan dirinya. Naas, dua preman suruhan Oei Tambah Sia rupanya lebih cepat dibandingkan gerak gadis muda itu. Siti Ariah menemui ajal di Bendungan Dempet dekat Danau Sunter di tangan dibuang sekitar 400 meter dari Jembatan Ancol. Berbeda dengan kisah sebelumnya, Siti Ariah meninggal karena membela harga dirinya. Ia meninggal tanpa diperkosa oleh para pembunuhnya. Kabarnya, hantu wanita yang biasa ditemui di kawasan inilah yang kemudian populer dikenal sebagai Si Manis Jembatan Ancol. Konon, Si Manis Jembatan Ancol menjadi arwah yang gentayangan karena ingin memberitahukan keberadaannya pada sang ibu. Sementara Oey Tambah Sia akhirnya meninggal dengan cara digantung oleh Belanda di Taman Fatahillah, Jakarta Utara. Ia dihukum gantung karena ketahuan memiliki banyak kasus pembunuhan, salah satunya adalah membunuh ipar kandungnya sendiri yang bernama Sutejo. Oei membunuh Sutejo karena cemburu melihat kedekatan Sutejo dengan sang istri, Mas Ajeng look film 'Si Manis Jembatan Ancol'. Foto Instagram/anggy_umbaraKebingungan antara dua kisah ini kemudian membawa kumparan untuk mencari tahu lewat salah seorang pria yang memiliki 'kemampuan lebih'. Pria yang enggan disebutkan namanya itu tak menampik bahwa memang ada sosok wanita yang 'bermukim' di Jembatan Ancol. Hanya saja, menurut pria yang akrab disapa Brii itu, ia tak mengetahui nama sosok astral itu. Hanya saja, memang awal tahun 2018 lalu, ia pernah menyambangi lokasi tersebut untuk berkomunikasi dengan para penunggu Jembatan Ancol untuk kebutuhan tidak tahu dengan pasti kisah sosok wanita tersebut, Brii masih mampu mengingat beberapa hal tentang komunikasi mereka setahun silam. "Memang ada, perempuan juga. Mereka kan juga cari tempat untuk bermukim ya, seperti manusia pada umumnya. Memang kalau bisa dibilang meninggalnya enggak wajar. Lebih ke dibuang kayaknya, tapi pembunuhannya bukan di situ. Sayangnya waktu itu beliau enggak menyebut nama, sih," kata pria tersebut saat dihubungi kumparan, Rabu 30/10.Brii juga menambahkan bahwa sosok tersebut tak terlihat seperti anak remaja atau ABG, melainkan wanita berusia 30-an menjelang 40. Pakaian yang dikenakannya pun tak semerah yang biasa kamu lihat di sinetron "Si Manis Jembatan Ancol". Dalam tiga kali pertemuan, sosok itu mengenakan pakaian dengan warna yang berbeda. "Bajunya pun tiga kali pertemuan itu ganti-ganti, kadang-kadang merah, kadang hitam. Enggak, merahnya lebih gelap dibanding yg ada di sinteron. Bajunya terusan, tapi bentuknya enggak sampai ke bawah, di bawah lutut, mungkin sekitar sampai betis," jelas Brii lagi. Soal alasan mengapa sosok wanita itu masih gentayangan, Brii meyakini bahwa mereka biasanya masih memiliki urusan yang belum terselesaikan."Kalau saya kan percaya kalau ada yg seperti itu berarti ada urusan yang belum selesai. Kalau yang saya tangkap, sih, kayaknya masih belum terima dengan cara meninggalnya," pungkas Brii lagi. Walau diliputi kisah menyedihkan yang berkembang menjadi urban legend, Ancol yang dulu bukanlah yang sekarang. Kawasan seluas 522 hektare yang dulunya dibiarkan terlantar dan jadi sarang penyakit tersebut kini telah berubah menjadi kawasan rekreasi terpadu sesuai dengan gagasan Presiden tergantung kamu, mana kisah yang paling relevan menurutmu?
rEXMV. 101 294 216 96 454 231 226 400 228

lukisan si manis jembatan ancol