Contoh alkisah inilah cerita orang dahulu kala, hikayat namanya, terlalu indah-indah ceritanya c. Penggunaan kata penghubung maka dalam awal kalimat Contoh: Maka titah sang Nata, ”Yayi Suri, telah sebenarnya seperti kata Adinda itu.” maka sang Nata pun membuat tempat memuja. d. Penggunaan dikisi atau pilihan kata yang kurang tepat.
Contoh tanya hikayat pilihan ganda dan jawabannya – Hallo adik-adik semua, bagaimana kabarnya? Kakak mohon kalian semua cegak-sehat bosor makan ya. Pada kesempatan kali ini ning ingin membagikan antologi pertanyaan pilihan ganda tentang cerita rakyat. Maka dengan itu, kakak memberi kepala karangan artikel ini dengan nama acuan pertanyaan b Indonesia adapun hikayat. Baca pula materi lengkap teks hikayat yang meliputi signifikasi, jenis, ciri-ciri, dan struktur. Teladan Soal Wacana Hikayat dan Ki akal Jawabannya Cak semau sekitar 40 butir pertanyaan PG/Sortiran Ganda/Pilgan bahasa Indonesia tentang teks hikayat dan jawabannya yang dapat adik-adik jadikan referensi dalam menghadapi ujian dari guru. Berikut ini adalah 40 eksemplar tanya pilgan teks hikayat. PETUNJUK UMUM Tulis namamu di sudut kanan atas. Bacalah setiap cak bertanya dengan teliti. Kerjakan dulu soal nan dia anggap mudah. Periksa kembali pekerjaanmu sebelum diserahkan pada pengawas. Pilihlah salah suatu jawaban yang ter-hormat dengan memberi tanda silang X pada leter A, B, C, dan D! Bacalah adegan hikayat “Indera Bangsawan” berikut bagi mengerjakan soal nomor 1, 2 dan 3! Maka anakanda yang sani aji yang dua insan itu pun sampailah semangat tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Setelah senggang membaca, mereka dititah pula mendaras kitab usul, fikih, sampai saraf, kata keterangan sekaliannya diketahuinya. 1. Alas kata “yang luhur paduka” privat penggalan hikayat di atas menggunakan majas… a. antonomasi b. metafora c. hiiperbola d. simile e. personifikasi 2. Kata arkais yang bercetak tebal pada penggalan hikayat di atas memiliki makna… a. diusir b. diperintah c. diminta d. diizinkan e. dipanggil 3. Nilai yang terkandung dalam penggalan hikayat di atas adalah… a. poin agama b. biji sosial c. nilai estetika keindahan d. nilai edukasi pendidikan e. nilai budaya 4. Hikayat adalah riuk satu keberagaman narasi rakyat yang disajikan dengan menonjolkan unsur penceritaan berciri…. a. cerita yang dibuat-buat makanya pengarangnya b. kepandaian dan kecendekiaan tokoh-tokohnya c. kesaktian dan keunggulan ceritanya d. kemustahilan dan kesaktian biang kerok-tokohnya e. kemustahilan dan kepandaian pemrakarsa-tokohnya 5. Berikut ini merupakan ciri-ciri hikayat, kecuali …. a. Anonim d. Lisan b. Khayal e. Istana sentries c. Makul 6. Hikayat Amir Hamzah mendapat pengaruh berbunga …. a. Melayu asli d. Sumatera b. Jawa e. Arab c. India Bacalah sepenggal hikayat berikut ini untuk menjawab pertanyaan nomor 7 – 9 Alkisah, ini hikayat orang dahulu kala. Diceritakan orang yang empunya cerita ini cerita pelanduk komikal pri bijaksana pandai ia melakukan kebohongan segala hewan di dalam jenggala rimba belantara. Demikianlah bunyinya, sekali peristiwa terserah seekor pelanduk, maka ia duduk kepada suatu rimba hampir dengan Argo Indrakila namanya disebut orang dan padang itupun … luasnya. Maka, banyaklah pada tempat itu segala fauna marga satwa sekaliannya berhimpun di sana. 7. Judul yang sesuai bakal penggalan hikayat di atas yakni …. a. Hikayat Pelanduk Menggelikan d. Hikayat Khalayak Habis Introduksi b. Hikayat Gunung Indrakila e. Hikayat Seekor Binatang c. Hikayat Sang Pendusta 8. Penggalan hikayat di atas menggunakan sudut pandang…. a. Orang pertama d. Bani adam kedua b. Sosok pertama pegiat terdahulue. Sosok ketiga c. Turunan pertama pelaku sambilan 9. Latar tempat dari penggalan hikayat tersebut adalah…. a. Argo Indrakilad. Alas rimba b. Sabana e. Huma Binatang c. Marga Satwa 10. Karya sastra lama yang berbentuk prosa yang mengisahkan hayat seputar kerajaan disebut…… A. Khayalan B. Hikayat C. Fabel D. Fiksi 11. Anasir instristik dalam hikayat antara lain yakni….. A. Orientasi,pelampiasan B. Tema,alur C. Event, krisis D. Latar, reaksi 12. Bahasa yang digunakan hikayat adalah…. A. Bahasa Melayu B. Bahasa Jawa C. Bahasa Sulawesi D. Bahasa Banjarmasin 13. 1 bersifat imajinasi 2 mengisahkan tentang kerajaan 3 merek penciptanya lain diketahui 4 bersifat menyindir 5 bersifat mengademkan Nomor berapakah yang merupakan ciri-ciri hikayat? A. 1, 3, 5 B. 2, 4, 5 C. 1, 2, 3 D. 1, 4, 5 14. Unsur ekstrinsik di hikayat adalah….. A. Berhubungan dengan norma B. Berhubungan dengan induk bala C. Gandeng dengan amanat D. Berhubungan dengan bodi 15. Bacalah teks hikayat berikut dengan saksama! Sebermula ada pun yang melanglang itu permulaan Maharaja Dandah, kemudian menjadi saya pikir itu Maharaja Baruang, dan menjadi kepala perkembangan Maharaja Syahmar dan Raja Perkasa yang menjadi ekor sekali, dan beberapa pula sultan-raja sekalian isi hutan itu berjalan dengan segala rakyat tentaranya mengirimkan Tuan Syekh Imani di rimba itu serta dengan tempik soraknya. Adalah lakunya sama dengan halilintar membelah manjapada dari sebab segala raja-paduka yang tiada terselami-kira banyaknya itu. Syahdan maka segala isi rimba yang di tanah itu pun berjeritanlah dan tiadalah berketahuan lagi mengangkut dirinya, terserah nan ke dalam lubang kapling cak semau yang di jari-jari-jari-jari batu adanya. Menilik isinya, kutipan di atas merupakan bagian … dari keseluruhan silsilah cerita. a. eksposisi pengenalan b. komplikasi friksi awal c. konflik pertarungan d. puncak konflik klimaks e. penyelesaian falling action 16. Bacalah hikayat berikut! Maka pembukaan Indera Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam kerumahtanggaan wana rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar khabar anak yang dipertuan sembilan turunan hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu, itulah maka hamba datang kemari hendak mengintai tamasya anak kaisar itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-sunan yang sembilan itu tiadalah dapat membunuh buraksa itu. Jikalau lain daripada Indera Bangsawan tiada bisa membunuh akan buraksa itu. Amanat yang tersirat n domestik kutipan sastra klasik tersebut yakni … A. Basmilah jikalau mengintai kejahatan B. Jangan mengagulkan diri C. Tunjukkanlah sekiranya mempunyai suatu kemampuan D. Hendaklah menolong basyar yang dalam kesulitan E. Bersyukurlah jikalau mendapat pertolongan 17. Angka tata krama nan terletak dalam kutipan sastra Jawi klasik tersebut ialah …. A. kekeruhan penduduk akibat hasutan B. ketidakpedulian raja kepada rakyatnya C. kepedulian rakyat atas keselamatan rajanya D. durjana raja terhadap rakyatnya E. keadilan seorang raja kepada rakyatnya 18. Kalimat dalam kutipan tersebut yang menunjukkan ciri-ciri sastra Melayu klasik dilihat dari bahasanya, memperalat kata…. A. diam, dan pemilik B. daripadanya dan merebut C. raja dan tamasya D. rimba dan akal E. hamba dan buraksa 19. Bacalah penggalan hikayat berikut dengan saksama! Pengubah Hang Tuah di puri adalah Hang Jebat. Senyatanya, ia menaruh kesirikan atas keputusan aji yang dijatuhkan kepada sahabatnya, Hang Tuah. Karena taat kepada sahabatnya, ia mengamuk di keraton. Putri-putri dan dara-upik diperlakukan abnormal bersusila sehingga banyak jugalah orang nan mati karena kerisnya, yang diberikan Hang Tuah kepadanya. Tiada seorang pun yang berani menyenangkan sehingga sunan sendiri pun terlibat pula n domestik kesulitan dan kegentaran. Dari kutipan kisahan di atas kita dapat mencerna bahwa Hang Jebat berkarakter …. A. pemberani B. baik fiil C. sombong D. setia E. kasar 20. Berikut ciri-ciri hikayat kecuali…. A. narasi bersifat istanasentris B. disebarkan secara teragendakan C. narasi bersifat simbolis D. berperangai magis E. Bersifat anonim 21. Bacalah bagian hikayat berikut! ”Janganlah adinda bertanya jua” jawab baginda dengan sedihnya. ”Soal itu doang menambah luka Tuanku jua semata.” ”Ampun, Baginda, individu yang arif tiada pernah terpenggal tebak sekali lagi bagaimana juga cobaan nan datang ke atas dirinya. Tiada sekali lagi ia bersedih lever karena kegundahan tiada buahnya selain daripada merampingkan raga saja yang sudah ditakdirkan tiada juga akan tertolak olehnya.” Hikayat Kalilah dan Dimnah Nilai moral yang tertuang kerumahtanggaan babak kisah di atas tertumbuk pandangan sreg perbuatan …. A. menghormati sosok lain B. memacu kepentingan umum C. menjuluki orang dengan bahasa yang sopan D. menolong orang yang medium menderita E. mendukung anak adam yang sedang bersedih hati 22. Bacalah putaran hikayat berikut! Pemilik puteri memandang ke putri kipas itu. Kesepuluhnya menyembah, lalu mengundurkan diri mengisut ke pantat perlahan-lahan. Bangkitlah Mak Inang, adv amat duduk di tepi tilak tujuh bertindih, lalu mengumpulkan bunga melur yang tersisip-selit di suara empunya puteri itu. Nilai yang terletak lega penggalan tersebut yaitu …. A. sosial B. moral C. budaya D. agama E. pendidikan 23. Berikut ini merupakan prolog-alas kata klise yang tidak digunakan dalam cerita sastra Jawi Klasik …. A. maka inilah suatu sarung jari Melayu B. patik, tuan, hamba C. kata siempunya cerita D. pertama-tama E. hatta tatkala Sebermula, maka ialah pada masa itu dalam pulau Singapura itu tiadalah terserah binatang buas atau jinak nan kelihatan melainkan tikus. Maka, beribu-ribu tikus persil itu sepanjang perkembangan serta dengan osean-besarnya hampir bagai kucing adanya. Maka jikalau kita melanglang pada malam, dilanggarkannya, beberapa banyak basyar merosot, demikianlah besarnya. Maka pada satu malam di rumah tempat kutinggal itu cak semau dipelihara beberapa kucing. Maka pada setengah lilin batik kedengaran kucing mengiau-ngiau. Keluarlah kawanku dengan membawa pakal, hendak menjauhi melihat apakah sebabnya kucing itu. Maka serta dilihatnya ada heksa- tujuh ekor tikus berkerumun mengerkah kucing itu. Ada yang menggigit pipinya sehingga tiadalah dapat bergerak pula kucing itu melainkan mengiau-ngiau tetapi. Hikayat Abdulah 24. Isi yang diungkapkan dalam babak hikayat tersebut ialah … A. Di pulau Singapura meong dan tikus ubah bermusuhan. B. Di pulau Singapura kucing selalu mengalahkan tikus. C. Meong selalu dipermainkan tikus-tikus. D. Di pulau Singapura terdapat banyak tikus. E. Di mana pun tikus gelojoh memangsa meong. 25. Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan” berikut! Maka paduka tuan pun bimbanglah, tida tahu siapa yang patut dirayakan internal negeri karena anaknya kedua orang itu sebabat-sama gagah. Jikalau pangeran pun mencari rahasia, iya mengobrolkan kepada kedua anaknya bahwa ia berangan-angan bertemu dengan seorang pemuda dan mengomong kepadanya barang siapa yang dapat berburu buluh perindu yang dipegangnya, ialah nan patut menjadi raja di dalam negeri. Poin yang terkandung lega penggalan hikayat di atas yaitu… A. ponten kepatutan B. nilai agama C. nilai budaya D. nilai pendidikan E. nilai sosial 26. Bacalah bagian hikayat “Indera Bangsawan” berikut! Maka anakanda aji yang dua manusia itu kembali sampailah vitalitas tujuh masa dan dititahkan pergi membaca kepada Nakhoda Sufian. Sesudah luang mengaji, mereka dititah pula mendaras kitab usul, fikih, setakat saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Nilai yang terkandung sreg penggalan hikayat di atas ialah… A. poin moral B. biji agama C. biji budaya D. angka pendidikan E. nilai sosial 27. Bacalah bagian hikayat “Indera Bangsawan” berikut! Maka anakanda pangeran yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh waktu dan dititahkan pergi membaca kepada Mualim Sufian. Sehabis tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, sebatas saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Introduksi arkais yang digarisbawahi plong penggalan hikayat di atas punya makna… A. diusir B. diminta C. diperintah D. diizinkan E. diharapkan 28. Bacalah episode hikayat “Anakan Kemuning” berikut! Gula-gula sang raja telah meninggal ketika babaran anaknya nan bungsu, sehingga anak si paduka tuan diasuh makanya inang pengasuh. Putri-putri raja menjadi kolokan dan nakal. Mereka hanya suka bermain di tasik. Mereka tak kepingin sparing dan pun tak kepingin mendukung ayah mereka. Sumber bacaan Kesusastraan Melayu Klasik dengan adaptasi Skor yang terkandung lega babak hikayat di atas yaitu… A. angka tata krama B. nilai agama C. nilai budaya D. poin pendidikan E. nilai sosial 29. Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan” berikut! Akan halnya Tuanku Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menerimakan putrinya, Puteri Kemala Sari laksana upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan maka itu Buraksa. Ditambahkannya bahwa Sunan Kabir mutakadim mencanangkan bahwa barang kelihatannya yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang sesak elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Bibit pun sakit netra, terlalu sangat. Para ahli tilikan mengatakan hanya air susu macan nan beranak mudalah yang dapat menyembuhkan komplikasi itu. Alas kata-alas kata arkais yang ditemukan puas pustaka diatas adalah… A. upeti dan hatta B. upeti, hatta, dan ramalan bintang C. paduka tuan, elok, dan nujum D. elok dan nujum E. persembahan, kuntum, dan ramalan bintang 30. Diambilnya pisau, lalu ditorehnya gendang itu. Maka Putri Ratna Sari keluar dari gendang itu. Karakteristik hikayat pada penggalan bacaan di atas merupakan… A. kemustahilan B. kesaktian C. anonim D. istana sentris E. bahasa 31. Maka beberapa di antara itu ia juga membeli seekor tiung lebah ratulebah, dahulu dibawanya ke kondominium dan ditaruhnya akrab sangkaran bayan juga. Kata arkais yang digarisbawahi pada kalimat di atas memiliki makna… A. burung B. ayam C. dendang laut D. papan E. emas 32. Bacalah putaran hikayat tersebut! Maka diberi makanya perempuan itu segala bekal-pelepas itu. Setelah sudah maka dibawanyalah gadis itu diseberangkan oleh Bedawi itu. Syahdan maka cak asal-asalan diperdalamnya air itu, kendati dikata oleh si bungkuk air itu dalam. Kata nan digarisbawahi pada putaran hikayat di atas menunggangi majas… A. antonomasia B. alegori C. perumpamaan D. simile E. metafora 33. Bacalah penggalan hikayat tersebut! Maka tiadalah terjawab oleh pria itu. Maka disuruh oleh Masyhudulhakk jauhkan lanang Bedawi itu. Setelah itu maka dipanggilnya kembali orang tua lontok itu. Maka kata Masyhudulhakk, “Hai ayah bunda, sungguhlah perempuan itu istrimu sebenar-benamya?” Konjungsi yang menyatakan urutan perian atau peristiwa pada adegan hikayat di atas ialah… A. kemudian B. lalu C. maka D. setelah itu E. lebih lanjut 34. Bacalah adegan hikayat tersebut! Pada satu masa, raja hendak pergi jauh. Ia mengumpulkan semua putri-putrinya. “Aku hendak meninggalkan jauh dan lama. Biji kemaluan tangan apakah yang kalian inginkan?” soal sinuhun. “Aku cak hendak perhiasan nan mahal,” kata Pemudi Merah jambu. “Aku mau kain sutra nan berkilau-kilau,” kata Gadis Jingga. Majas yang digunakan pada adegan referensi hikayat di atas adalah… A. alegori B. antonomasia C. personifikasi D. analogi E. metafora 35. Bacalah penggalan hikayat berikut! Setelah start di istana, Baginda Aji menjabat Abu Nawas dengan sebuah senyuman. “Akhir-pengunci ini aku sering mendapat gangguan perut. Prolog tabib pribadiku, aku kena serangan angin.” kata Baginda Raja memulai pembicaraan. “Ampun Tuanku, segala yang dapat hamba lakukan sebatas hamba dipanggil.” cak bertanya Serbuk Nawas. “Aku hanya menginginkan engkau menangkap angin dan memenjarakannya.” pengenalan Baginda. Majas nan digunakan pada penggalan hikayat di atas adalah… A. metafora B. alegori C. antonomasia D. insanan E. simile 36. Bacalah penggalan hikayat “Panji Semirang” berikut! Satu kekaisaran yang mana berita mengenai Fidah Cendera Nur yang mana amoi terbit Baginda Prabu Nata yang amat ta`lim dan hormat kepada orangtuanya akan tukar cincin dengan Raden Inu Kini sudah lalu terdengar beritanya oleh Galuh Ajeng. Mendengar berita ini Galuh Ajeng tinggal teriris hatinya dan menangislah anda melihat kejadian ini. Meluluk hal ini Paduka Liku yang tak enggak yaitu ayah terbit Fidah Ajeng sangat menyesalkan hal tersebut. Sangat sedih ia mengawasi tingkah laku putrinya tersebut. Majas yang digunakan puas bagian hikayat di atas adalah… A. metafora B. alegori C. antonomasia D. personifikasi E. simile 37. Bacalah bagian hikayat “Amir” berikut! Suntuk kala di Sumatra, hiduplah seorang saudagar yang bernama Syah Alam. Syah Alam mempunyai seorang momongan bernama Amir. Amir bukan menjaga uangnya dengan baik. Setiap tahun dia membelanjakan uang yang diberi ayahnya. Karena sayangnya pada Amir, Syah Kalimantang tidak pernah memarahinya. Syah Alam hanya dapat menahan perasaan. Majas nan digunakan pada putaran hikayat di atas adalah… A. metafora B. simbolisme C. antonomasia D. insanan E. analogi 38. Bacalah putaran hikayat “Pengembara yang Lapar” berikut! 1 “Janganlah kamu berdua tamak sangat dan bersabda besar sekali lagi. 2 Aku sekali lagi lapar sekali lagi. 3 Bakal aku, kalau cak semau nasi sepinggan telah cukup,” Awang bersuara. 4 Kendi dan Guci tertawa mendengar introduksi-introduksi Awang. 5 “Dengan nasi sepinggan, mana boleh kenyang? Majas metafora pada kalimat di atas ditandai dengan nomor… A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 39. Hikayat termasuk ke dalam jenis pustaka …. a. kisahan b. prosedur c. laporan d. eksposisi e. deskripsi 40. Manakah yang bukan termaktub karakteristik hikayat? a. kemustahilan b. kesaktian penggagas-tokohnya c. anonim d. keunikan e. menggunakan galur berbingkai/ cerita berbingkai. 41. Ciri bahasa yang dominan pada hikayat adalah … a. memperalat bahasa Jawi b. banyak menggunakan kata penghubung plong awal kalimat c. mengandung ponten-nilai atma d. menggunakan bahasa yang susah dipahami e. diceritakan secara lisan sehingga tidak diketahui penulisnya 42. Hikayat banyak menunggangi kata arkais. Nan dimaksud introduksi arkais adalah …. a. pengenalan-prolog formal b. perkenalan awal-introduksi Jawi nan sudah jarang digunakan c. introduksi-introduksi nan sudah jarang digunakan d. kata-kata resapan dari bahasa asing e. kata-pengenalan yang tidak terletak di kamus 43. Salah satu karakteristik hikayat merupakan menggunakan silsilah berbingkai. Yang dimaksud alur berbingkai adalah … a. silsilah beradab b. alur mundur c. silsilah nan di dalamnya terdapat cerita yang lain d. silsilah sintesis e. alur yang ceratai tokoh lain Itulah tadihimpunan contoh soal hikayat pilihan ganda beserta jawabannya. Bikin Engkau yang kepingin mengerti contoh soal saringan ganda teks debat dan jawabannya, silahkan lihat link di bawah ini. Baca pula 50 Contoh Soal Debat Pilihan Ganda dan Jawabannya Demikianlah cak bertanya dan jawaban pilihan ganda kisahan rakyat. Semoga berfaedah bagi Kamu. Apabila terserah jawaban kami nan salah, silahkan beritahukan dengan berkomentar di bawah ini. Sekian dan songsong kasih.
Orientasijuga ditandai dengan keterangan waktu: pada zaman dahulu, dahulu kala, alkisah, syahdan, .. Di bagian orientasi, belum ditemukan konfik cerita. Konflik cerita/Komplikasi. Bagian komplikasi berisikan konflik cerita. Di bagian ini juga, kita bisa menentukan watak atau karakter asli dari tokoh-tokoh fantasi dalam cerita. Daftar Isi1 Sejarah Putri Kemarau2 Legenda Putri Kemarau3 Naskah Drama Putri Kemarau4 Hikayat Putri Kemarau Alkisah Zaman dahulu kala, di Sumatra Selatan ada seorang putri raja bernama Putri Jelitani. Tapi, Dia akrab dipanggil Putri Kemarau sebab dilahirkan pada musim kemarau. Dia adalah putri semata wayang sang Raja. Ibunda sang Putri baru saja wafat sebagai putri tunggal dia juga samat disayangi oleh ayahnya. Sedangkan ayahnya adalah seorang pemimpin yang arif dan juga bijaksana. Negeri dan rakyatnya juga hidup makmur dan tenteram. Suatu ketika, negeri itu sedang dilanda kemarau yang sangat panjang. Sungai-sungai kekeringan dan air danau juga menjadi surut. Padang rumput telah hangus terbakar terik matahari. Ternak-ternak warga juga banyak yang mati. Tanah menjadi kering dan pecah-pecah sampai hasil panen juga gagal. Warga banyak yang terserang penyakit serta dilanda kelaparan. Melihat keadaan itu, sang Raja yang arif dan bijaksana itu pun langsung bertindak. Dia segera mencari peramal untuk mencari jalan keluar dari kesulitan itu. Telah banyak peramal yang ditemui, Tapi belum seorang pun yang bisa memberinya jalan keluar. Legenda Putri Kemarau Suatu ketika, sang Raja mendengar kabar bahwa di sebuah desa yang terpencil ada seorang peramal yang terkenal sakti Dia pun mendatangi peramal tersebut. Wahai, tukang ramal Negeriku sedang dalam kesulitan Tolong katakan bagaimana caranya mengatasi masalah ini, kata sang Raja. Baginda, petunjuk tentang jalan keluar dari kesulitan akan lewat mimpi putri Baginda, kata peramal itu. Baiklah, kalau begitu Hal ini akan kutanyakan langsung pada putriku, ucap sang Raja. Sesampainya di istana, sang Raja melihat putrinya sedang duduk termenung seorang diri di taman. Ayahanda baru saja menemui seorang juru ramal yang sakti, ucap sang Raja pada putrinya. Mendengar itu, Putri Kemarau langsung menatap wajah ayahandanya. Apa kata peramal itu Ayahanda? kata Putri Kemarau. Menurut juru ramal itu bahwa petunjuk tentang jalan keluar dari kesulitan ini akan datang lewat mimpi Andanda. Apakah Ananda sudah bermimpi tentang hal tersebut? kata Raja. Belum, Ayahanda kata Putri Kemarau ,Tapi alangkah baiknya kalau semua masalah ini kita serahkan pada Tuhan Yang Mahakuasa, kata sang Putri. Sang terkejut saat sang Raja mendengar perkataan putrinya. Dia tidak pernah mengira sebelumnya kalau putri kesayangannya itu mempunyai pemikiran yang cerdas. Dia juga menyadari kekeliruannya selama ini. Benar juga katamu Putriku Perkataanmu itu membuat aku sadar. Maafkan Ayah, Putriku! ujar raja. Putri Kemarau lalau menyarankan kepada Ayandanya supaya seluruh rakyat negeri itu melakukan upacara berdoa bersama kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Maka, dari doa bersama itu, Putri Kemarau pun mendapat petunjuk lewat mimpinya. Dalam mimpi tersebut, sang Putri didatangi oleh ibundanya. Wahai, Putriku. Kesulitan yang dialami negeri akan berubah kalau ada seorang gadis yang mau berkorban dengan menceburkan diri ke laut, kata ibu Putri Kemarau. Begitu terjaga, sang Putri langsung menceritakan tentang mimpi itu kepada ayahandanya. Ternyata, sang Raja pun sudah bermimpi mendapat bisikan gaib yang menyampaikan pesan yang sama. Maka, pada esok harinya, sang Raja segera mengumpulkan semua rakyatnya untuk menyampaikan pesan tersebut. Wahai, semua rakyatku. Ketahuilah bahwa negeri ini akan kembali makmur kalau ada seorang gadis yang dengan ikhlas mengorbankan dirinya mencebur ke dalam laut. Siapakah di antara kalian yang mau melakukannya demi kebaikan kita semua? kata sang Raja di depan rakyatnya. Tapi, tidak seorang pun gadis yang berani mengajukan diri. Di tengah keheningan, tiba-tiba Putri Kemarau yang duduk di samping ayahandanya bangkit dari tempat duduknya kemudian berkata. Ananda rela mengorbankan jiwa hamba dengan ikhlas demi kemakmuran rakyat negeri ini ucap Putri Kemarau. Seketika semua yang hadir tersentak kaget, terutama sang Raja. Dia tidak mau anak semata wayangnya itu yang menjadi korbannya. Jangan, Putriku Kamu adalah satu-satunya milik Ayahanda. Kamulah yang akan meneruskan tahta kerajaan ini. Jangan lakukan itu, Putriku! ujar sang Raja. Tapi, Putri Kemarau tetap pada pendiriannya. Keinginan sang Putri sudah tidak bisa dibendung lagi. Lebih baik Ananda saja yang menjadi korban daripada semua rakyat negeri ini, kata sang Putri, Mungkin ini sudah menjadi takdir Ananda. Sang Raja juga tak kuasa menahan keinginan putrinya. Maka, pada malam harinya sang Putri dengan diantar oleh ayahanda dan semua rakyat pergi ke ujung tebing laut. Sebelum terjun ke laut, Dia berpesan pada ayahanda dan rakyatnya. Ikhlaskan kepergian Ananda, maafkan semua kesalahan Ananda, kata sang Putri. Sang Raja tidak kuasa menahan rasa haru Air matanya pun menetes membasahi kedua pipinya. Tapi, apa boleh dibuat, tak seorang juga yang sanggup menahan keinginan putrinya. Putri Kemarau langsung terjun ke laut. Disertai dengan terceburnya tubuh sang Putri ke dalam air laut, langit menjadi mendung. Petir menyambar-nyambar serta hujan pun turun dengan lebatnya. Dalam waktu singkat, selursemuauh wilayah negeri itu pun digenangi air. Tentu saja hal tersebut menjadi pertanda bahwa tumbuh-tumbuhan akan kembali menghijau dan tanah menjadi subur. Semua rakyat negeri itu dirundung rasa suka cita, terutama sang Raja. Di satu sisi, negerinya akan kembali makmur, tapi di sisi lain dia sudah kehilangan putri yang amat disayanginya. Demikian juga yang dirasakan oleh semua rakyatnya. Hujan semakin deras Sang Raja dan rakyatnya pun langsung meninggalkan tebing laut itu. Sesampainya di istana, raja itu langsung tertidur karena kelelahan. Betapa terkejutnya dia karena tiba-tiba mendengar suara bisikan yang menyuruhnya kembali ke tebing laut. Segeralah kembali ke tebing laut Temuilah putrimu di sana! suara bisikan tersebut. Ketika terbangun, sang Raja bersama rakyatnya pun langsng kembali ke tebing itu. Sesampainya di sana, mereka melihat Putri Kemarau berdiri di atas sebuah karang di tengah laut dengan membawa penerangan serta harapan baru. Ternyata, sang Putri diselamatkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa karena keikhlasannya berkorban demi kepentingan orang banyak. Tapi ajaibnya, semula tidak ada batu karang di tengah laut itu. Terima kasih, Tuhan! Sudah menyelamatkan putriku, kata sang Raja. Setelah berucap syukur, raja itu langsung memerintahkanpengawalnya untuk menjemput sang Putri dan membawanya kembali ke tahun kemudian, sang Raja akhirnya menyerahkan kekuasaannya padaputrinya. Sejak itulah, Putri Kemarau menjadi ratu di negeri itu. Diamemerintah dengan arif dan bijaksana. Rakyatnya juga hidup makmur dansejahtera. Naskah Drama Putri Kemarau Narator Dahulu di Sumatera Selatan, ada seorang putri raja bernama Putri Jelitani. Namun, ia akrab dipanggil Putri Kemarau karena dilahirkan pada musim kemarau. Ia merupakan putri sematawayang sang Raja. Ibunda sang putri baru saja wafat. Sebagai putri tunggal,ia sangat disayangi oleh ayahnya. Negeri yang dipimpin ayahnya makmur dan tentram. Suatu ketika, negeri itu dilanda kemarau yang sangat panjang. Rakyat 1 “Apakah kau melihat keadaan kerajaan beberapa bulan terakhir ini?” Rakyat 2 “Ya, negeri kita saat ini sangat menyedihkan. Banyak rakyat yang mengeluh karena kekurangan air.” Rakyat 1 “Apa sebaiknya kita menghadap raja saja untuk menangani hal ini?” Rakyat 2 “Baiklah, ayo kita menghadap raja!” Di perjalanan, mereka bertemu rakyat lainnya Rakyat 3 “Hei, kalian mau ke mana?” Rakyat 1 “Kami mau menghadap raja.” Rakyat 3 “Ada masalah apa?” Rakyat 2 “Kami ingin meminta raja untuk menindaklanjuti kekeringan ini. Apa kau mau ikut?” Rakyat 3 “Ya, sawahku sudah sangat kering akibat kemarau berkepanjangan ini.” Mereka berjalan menuju kerajaan Pengawal Membawa rakyat menemui raja Raja “Wahai rakyatku, apa yang membawamu kemari?” Rakyat 1 “Baginda, maafkan kedatangan kami yang tiba-tiba. Maksud kedatangan kami ke sini ingin meminta baginda untuk menindaklanjuti permasalahan yang ada di negeri kita tercinta ini.” Raja “Ya, saya telah memikirkan hal tersebut. Siang ini para peramal akan berkumpul di kerajaan ini untuk mencari jalan keluar dari permasalahan ini.” Rakyat 2 “Baiklah, kami akan menunggu kabar baik dari raja.” Berjalan keluar dari singgasana Para peramal datang ke kerajaan Peramal 1 “Ada apakah Baginda mengundang kami kemari?” Raja “Saya mengundang kalian ke sini untuk menyelesaikan kekeringan yang terjadi di negeri ini.” Peramal 2 “Maaf Baginda, saya tidak bisa menemukan solusi dari masalah ini.” Peramal 3 “Begitu juga dengan kami.” Raja “Lantas siapa yang dapat menyelesaikan permasalahan di negeri ini Menghentakkan tongkat ke lantai . Kasihan semua rakyatku menderita akibat kemarau ini.” Peramal 2 “Maafkan kami Baginda, kami telah berusaha semaksimal mungkin.” Raja “Baiklah, kalian boleh kembali ke rumah kalian.” Peramal 1 “Baiklah, kami undur diri.” Peramal pergi dari kerajaan Raja dan pengawal berkumpul di ruang pertemuan Raja “Bagaimana ini, tidak ada yang bisa mengatasi masalah ini! Aku merasa sangat bersalah kepada rakyatku.” Pengawal “Mohon maaf Baginda, namun saya mendengar kabar bahwa ada seorang peramal yang sangat sakti. Ia tinggal di sebuah desa yang sangat terpencil dan jauh dari kerajaan ini.” Raja “Benarkah? Cepat siapkan kereta! Aku akan berangkat ke desa itu.” Pengawal “Siap Baginda!” Pergi dari hadapan raja Raja bersiap-siap untuk pergi menemui peramal tersebut Seluruh keluarga kerajaan berkumpul Raja “Anakku, ayah akan pergi untuk menemui peramal di desa terpencil. Untuk sementara, ayah percayakan kerajaan ini padamu.” Putri “Baiklah, ayah. Kau bisa mempercayakan kerajaan ini padaku.” Raja Pergi meninggalkan kerajaan Raja sampai ke kediaman peramal dan mengetuk pintu Peramal Membuka pintu “Suatu kehormatan Baginda jauh-jauh datang ke rumah saya. Silahkan masuk ke rumah saya yang sederhana ini.” Raja pun masuk ke dalam rumah Peramal “Apa yang membuat Baginda datang kemari?” Raja “Wahai peramal, negeriku sedang dalam kesulitan. Tolong katakan cara untuk mengatasinya.” Peramal Meramal “Baginda, petunjuk mengenai jalan keluar dari kesulitan negeri baginda akan muncul melalui mimpi putri baginda.” Raja “Baiklah. Hal ini akan kutanyakan kepada putriku. Terimakasih, wahai peramal.” Peramal “Baiklah, Baginda.” Raja meninggalkan kediaman peramal Raja sampai di kerajaan dan menemui putrinya Raja “Putriku, ayah telah bertemu dengan peramal tersebut. Katanya, petunjuk mengenai jalan keluar dari kesulitan ini akan datang melalui mimpimu. Apakah dirimu sudah bermimpi tentang hal itu?” Putri “Belum, ayah. Tapi, alangkah baiknya jika kita menyerahkan masalah kekeringan ini kepada Tuhan.” Raja “Benar juga apa yang kau katakan, putriku. Perkataanmu itu membuat ayah sadar. Maafkan ayah, putriku.” Putri Kemarau sedang tidur Ibu “Wahai putriku, kesulitan yang dialami negeri ini akan berakhir jika ada seorang gadis yang mau berkorban dengan menceburkan diri ke laut.” Putri Kemarau terbangun dari tidurnya Raja masuk ke dalam kamar Putri Kemarau Raja Menenangkan Putri Kemarau “Ada apa putriku?” Putri “Ayah, aku sudah mendapatkan mimpi yang ayah katakan. Aku bertemu ibu. Ibu bilang kesulitan negeri kita ini akan berakhir bila ada seorang gadis yang mau berkorban dengan menceburkan dirinya ke laut.’’ Raja ’’Jika begitu, mari kita beritahu rakyat tentang hal ini, putri. Ayah akan mengadakan sayembara untuk mencari orang yang bersedia mengorbankan dirinya untuk kerajaan ini’’ Mereka berjalan keluar Keesokan harinya Raja “Siapakah dari kalian yang mau mengajukan dirinya untuk menjalankan amanah ini?” berbicara pada rakyat Suasana hening Putri “Maaf bila saya lancang, tetapi saya rela mengorbankan jiwa saya dengan ikhlas demi kemakmuran rakyat di negeri ini.” sambil bangkit berdiri Raja “Jangan putriku! Engkaulah satu-satunya yang aku miliki. Engkau yang akan meneruskan tahta kerajaan ini.” Terkejut Putri “Lebih baik saya saja yang menjadi korban daripada seluruh rakyat. Barangkali ini sudah menjadi takdir saya.” Raja “Baiklah putri. Nanti malam kita akan pergi ke tepi laut.” sedih Pada malam hari di tepi jurang Raja “Putriku, apakah kau yakin akan melakukan semua ini?” Putri “Saya sangat yakin ayah. Ikhlaskan kepergianku, maafkan semua kesalahanku.” Mulai berjalan ke tepi tebing Putri terjun ke laut Raja “Baiklah rakyatku, mari kita kembali ke rumah kita masing-masing.” Sedih Rakyat meninggalkan istana Raja tidur dalam kamarnya Suara gaib “Segeralah kembali ke tebing di dekat laut dan temuilah putrimu di sana.” Raja terbangun dan menemui rakyatnya Raja “Rakyatku, mari kita kembali ketebing. Ada suara yang mengatakan aku harus kembali kesana untuk menemui putriku.” berbicara pada rakyat Raja menuju ke tebing dan melihat putrinya Raja “Terimakasih Tuhan, Engkau telah menyelamatkan putriku.” bersyukur kepada Tuhan Raja “Itu putriku. Pengawal bawa putriku kemari.” Memerintah pengawal Narator Raja punmemerintahkan pengawal untuk menjemput putrinya dan membawanya ke istana. Beberapa tahun kemudian, raja menyerahkan kekuasaan pada putrinya. Sejak itu, Putri Kemarau menjadi ratu di negeri tersebut. Ia memerintah dengan arif dan bijaksana sehingga rakyatnya hidup makmur dan tentram. Hikayat Putri Kemarau Opening Cerita dalam adegan ini dimulai dengan sebuah tarian yang menggambarkan malapetaka dari sebuah negeri. Beberapa orang masuk membawa peralatan panen, beberapa lagi diantaranya bergerak tari menyerupai ngengat hewan perusak tanaman. Musik sangat mencekam, para petani ingin memanen padinya kecewa ketika melihat seluruh tanamannya hancur. Beberapa saat kemudian musik berubah menegangkan, tampak seorang perempuan dikejar-kejar beberapa lelaki. Perempuan itu akan di tumbalkan pada dewa, agar malapetaka yang melanda negeri segera berakhir. Perempuan itu sangat ketakutan, ia berlari kesana kemari menghindari para lelaki yang akan menangkapnya, meski pada akhirnya ia tertangkap juga. Bagian PertamaSeorang lelaki berdiri diatas sebuah singgah sana, hatinya meracau, jiwanya keluh. Batinnya berperang dengan sengit. Seorang peramal terus-terusan merapal doa-doa tanpa henti. Asap dupa menyeruak mengisi ruang. Perdana Menteri coba menenangkan MenteriBaginda…saya rasa sebaiknya beristirahat Aku tidak dapat beristirahat dengan tenang perdana menteri. Malapetaka terus bergentayangan menghantui negeri ini. Kepergian permaisuri menghadap dewata, begitu membuatku kalut. Dan sekarang kegagalan panen serta kelaparan akibat kemarau yang berkepanjangan, telah menyayat jantungku. Setengah mati aku memikirkannya. Entah esok malapetaka apa lagi yang akan menghantui negeri ini. Perdana MenteriSemua ini adalah ujian yang diberikan oleh dewata pada baginda, percayalah bahwa disetiap kesulitan yang digariskan alam tentu ada hikmah yang terkandung mengerti itu perdana menteri, tapi harus sampai kapan malapetaka itu menggerogoti hidupku. Aku gemetar membayangkan malapetaka yang jauh lebih menakutkan. Peramal, apa yang kau lihat tentang masa depan negeri ini? PeramalMenurut penglihatan mata batin hamba, malapetaka masih akan menghantui negeri ini. Kita harus segera melaksanakan upacara pemujaan pada dewata kala telah memerintahkan para hulubalang untuk mengumpulkan gadis-gadis yang akan di jadikan syarat upacara itu, kenapa upacaranya belum juga kau lakukan. PeramalBaginda, menurut perbincangan batin saya dengan para dewata kala murka. Syarat utama dalam upacara itu adalah gadis belia yang masih suci dan iklas menjadi tumbal dalam upacara MenteriTapi peramal, sebanyak gadis yang ditangkap oleh para hulubalang, tidak seorang pun yang iklas menjadi tumbal upacara itu. PeramalHarus segera didapatkan, jika malapetaka dinegeri ini mau MenteriTetapi pencarian itu telah menyebabkan kekacauan, para rakyat semakin terdesak dan ini silahkan perdana menteri tanyakan langsung pada baginda raja, karena pada akhirnya upacara ini akan dilakukan atas izin baginda pula. RajaPerdana menteri aku cukup mengerti arah bicaramu, sebagai seorang raja melindungi segenap rakyat adalah tanggung jawabku. Tetapi dalam perkara ini aku di tuntut untuk memutuskan sesuatu yang sangat berat bagiku. Oleh karena itu aku memilih malapetaka ini harus segera berakhir, denegan cara MenteriTermasuk dengan cara menumbalkan gadis suci? RajaMau tidak mau aku harus melakukannya, meski aku tahu itu melanggar tanggung jawabku sebagai MenteriPeramal, coba pandangan batinmu buka sekali lagi. Kau lihat dengan lebih teliti, mungkin saja kau Menteri, hamba tidak akan berani sembarang bicara. Apalagi untuk permasalahan yang menyangkut kebijakan raja. Telah tujuh purnama hamba bertanya pada dewata kala, tetapi jawabannya selalu sama. RajaPerdana Menteri malapetaka di negeri ini harus di akhiri, segala cara akan aku lakukan meski harus menumbalkan seorang dari bagian negeri ini. Peramal, ikut aku keruang tawanan. Aku sendiri yang akan meminta keiklasan dari gadis-gadis yang kita tawan. Bagian KeduaPutri Rindang Kencana sedang membicarakan keadaan yang terjadi dalam negeri pada Dayang Rindang KencanaTelah tiga belas purnama berlalu, tetapi petaka yang membungkus negeri ini enggan minggat. Apakah dosa-dosa pemimpin negeri ini yang begitu hitam hinggah dewata menghukum kita. DayangPutri, sudah hampir Rindang KencanaAku memang menunggu gelap yang sempurna Dayang, karena dalam kegelapanlah kita bisa melihat cahaya. Negeri ini sudah terlampau sesak, semua orang berebut ingin terlihat seperti cahaya. Bahkan ayahanda maharaja telah disilaukan cahaya. DayangKita tidak pernah tahu makna kilatan cahaya. Telah beratus pendekar, pengembara, dan ahli pikir yang mencoba memaknai cahaya, tapi tidak satupun yang mampu memberi Rindang KencanaAku akan menghadapi cahaya dan prajurit bayangan yang meski telah berkali-kali kita tikam dengan pisau yang sangat tajam ia tetap tak rebah. DayangAku tidak paham apa yang bersarang dalam kepala Putri saat ini?Putri Rindang KencanaDayang, keputusan ayahanda Raja untuk melaksanakan upacara pemujaan pada dewata kala murka telah memperparah keadaan negeri ini. Aku akan menghentikannya. DayangMaksud tuanku putri?Putri Rindang KencanaAku telah memikirkan sesuatu, meski sebenarnya aku ragu. Tapi dorongan rasa kemanusiaanku terus bergejolak untuk membebaskan malapetaka yang kian berkecamuk. DayangTuanku Putri akan menentang Baginda Raja?Putri Rindang KencanaBukan menentang, tapi aku hanya ingin meluruskan benang-benang yang tak terpintal Menteri yang sejak tadi mendengar percakapan Putri Rindang Kencana dan Dayang tiba-tiba muncul, kehadiran Perdana Menteri membuat keduanya terperanjat kaget. Perdana MenteriMalapetaka itu sepertinya telah merampas segalanya dari kita. Semua orang mencari-cari, mengembara, menembus lembah-lembah berhantu. Tanpa kita sadari lama-lama kita akan menjelma seperti para Rindang KencanaPerdana Menteri, kau mendengar semuanya? Perdana MenteriMaafkan aku Putri, sama seperti malapetaka yang tiba-tiba memberangus negeri ini, aku pun hadir disini tiba-tiba saja ketika melintas dan mendengar percakapan keras Rindang KencanaApa kau akan membantu? Atau justru akan memecah semuanya menjadi kepingan MenteriMengapa kau seperti meragukan keehadiranku? Putri Rindang KencanaKarena aku ingin mengakhiri semburat jingga yang sedang membungkus ayahanda MenteriDayang, bisakah kau membiarkan kami bicara empat mata? DayangBaiklah tuanku, hamba mohon undur diri. out Perdana MenteriAku tak berharap kau melakukan semua yang bersarang dikepalamu saat ini. Putri Rindang KencanaAku tidak tahu kenapa kau datang, dan untuk siapa kau datang?. Biarkanlah semua mesiu yang aku siapkan di kepala ini meledak seperti yang aku harapkan. Perdana MenteriBoleh aku tahu seperti apa rentetan mesiu yang tampak sempurna itu? Putri Rindang KencanaKau tentu tahu tentang kepanikan rakyat atas kebijakan ayahanda raja mengumpulkan gadis-gadis untuk tumbal upacara pemujaan dewata kala. Bagiku itu bukan langkah tepat yang diputuskan ayahanda raja. Aku akan mengakhiri ketakutan itu. Perdana MenteriKau akan mengakhiri semuanya? Putri Rindang KencanaHarus. Bukankah menurut peramal istana, malapetaka di negeri ini akan berakhir bila ada tumbal gadis suci yang iklas menjalani upacara. Aku akan mengantikan para gadis itu. Perdana Menterimarah Rindang Kencana, jangan main-main dengan ucapanmu. Ini menyangkut kehidupan negeri ini. Putri Rindang KencanaKau ini kenapa Perdana Menteri? Apa kau ingin membiarkan malapetaka ini terus berlalu hingga menghapuskan segalanya. Perdana MenteriTentu saja tidak Putri Rindang KencanaApa kau ingin membiarkan rakyat semakin sengsara dengan malapetaka ini? Perdana MenteriTidak Putri Rindang KencanaLantas kenapa kau ingin menutup jalan yang aku lintasi? Perdana MenteriKarena aku mencintaimu! Putri Rindang KencanaCelaka ! dalam situasi musim yang menakutkan seperti ini kau masih juga memikirkan pribadimu. Bagiku cinta padamu urusan nomor dua, nomor satu adalah cinta pada negeri ini. Perdana MenteriApa kau tidak pedulikan itu? Putri Rindang KencanaSemua akan melintasi waktunya. Untuk kepentingan negeri ini, aku titipkan cintaku padamu sementara pada cakrawala, biarkan ia kelak akan dilukis pelangi bersama hujan yang mucrat dari celah-celah langit bersamaan dengan berakhirnya malapetaka negeri ini.meninggalkan perdana menteri Perdana MenteriRindang kencana tunggu, aku belum selesai bicara Putri Rindang KencanaMasih ada waktu lain untuk membicarakan tentang kita Perdana Menterimengejar Rindang Kencana..Tungguuuuuuu… Bagian TigaRaja dan Peramal mendatangi tempat tawanan para gadis-gadis yang akan di jadikan tumbal upacara. Tidak seorangpun bersedia menjadi tumbal. Maka Raja menjadi murka. RajaNegeri ini sedang sakit. Tanah air ini sedang menderita, malapetaka begitu mencintainya. Negeri ini butuh pahlawan. Maafkan aku rakyatku, semua ini harus aku lakukan. Peramal, apa waktu pelaksaan upacara itu telah datang. PeramalBaginda, musim barat telah berlalu. Sekarang sudah masuk dalam hitungan bulan kala. Upacara tolak balak sudah bisa kita laksanakan, semakin cepat kita lakukan maka semakin cepat malapetaka akan menjauh dari negeri ini. RajaBaiklah, silahkan kau siapkan terdengar suara teriakan Perdana Menteri Perdana Menteri Baginda….bagindaaaaaaaa…gawattt RajaKau ini kenapa perdana menteri? Perdana MenteriPara gadis-gadis yang ditawan tidak ada ditempatnya, mereka hilang ditelan Apa? Kau jangan bercanda perdana menteri, aku tidak akan segan-segan memotong MenteriAku sungguh-sungguh baginda. Sepertinya ada orang yang sengaja membebaskan para gadis yang kita tawan. RajaPeramal, apa yang sebenarnya terjadi. Malapetaka apa lagi ini? PeramalBaginda, dari pandangan mata batin saya, memang betul ada orang yang dengan sengaja membebaskan para gadis itu. RajaKurang ajar, siapa yang berani mengacaukan segala rencanaku. Perdana menteri, kau siapkan seratus hulubalang, tangkap siapapun orang yang berani Putri Rindang Kencana muncul dengan sangat bijaksana Putri Rindang KencanaTidak perlu mengelurkan ratusan hulubalang untuk menangkap orang itu, ayahanda. move berbicara dengan tenang orang yang kalian cari ada di hadapan kalian. RajaRindang Kencana, apa maksudnmu dengan semua ini? Putri Rindang Kencana Aku hanya tidak ingin ayah menumbalkan rakyat dalam bencana negeri ini. Seorang pemimpin seharusnya melindungi rakyat, bukan menyengsarakan rakyatnya seperti yang dilakukan banyak pemimpin negeri ini. RajaRindang kencana, kau berani menentang ayahmu? Putri Rindang KencanaBukan menentang, aku hanya ingin ayahanda lebih bijak melihat. RajaTapi malapetaka ini harus diakhiri. Aku hanya meminta keiklasan rakyatku untuk tumbal upacara tolak bala. Putri Rindang KencanaTidak seorangpun yang iklas menjadi tumbal, bagaimana mungkin upacara bisa dilaksanakan. PeramalTuan putri, tapi upacara itu harus dilaksanakan. Putri Rindang KencanaUpcara akan tetap dilaksanakan RajaBagaimana mungkin upacara akan dilaksanakan bila semua gadis suci yang di tawan telah kau bebaskan. Putri Rindang KencanaAku yang akan menggantikan mereka Rajaterkejut Rindang Kencana, kau jangan main-main. Ini bukan permasalahan ringan. Putri Rindang KencanaAku tidak sedang bermain-main dengan pilihan. Pertanyaannya adalah, apakah ayahanda iklas menjadikan aku tumbal upcara ini? RajaPutriku, setelah kepergian ibundamu menghadap dewata, kini tinggal kau satu-satunya orang yang ayah cintai, bagaimana aku bisa iklas menumbalkanmu. Putri Rindang KencanaNah..seperti itu juga yang dirasakan oleh para orang tua yang anak gadisnya akan ayah tumbalkan dalam upacara. sebagai seorang raja, seharusnya ayah lebih memikirkan perasaan rakyat, bukan memikirkan perasaan ayah sendiri. Peramal, siapkan upacaranya. out RajaRindang kencana, tunggu Putri Rindang KencanaIni keputusan seorang putri raja, aku ingin ayah mengiklaskannya. Rajameratap Akhhhhhhhhhhhh…dewata agung, cobaan apa lagi yang kau berikan padaku, kenapa kau memilih putriku dalam perkara ini.teriak jika semua ini karena dosaku..biarkan aku yang menjadi tumbalnya.mennagis PeramalBaginda…apa permintaan putri rindang kencana dikabulkan, jika baginda mengizinkan maka upacara akan hamba laksanakan. RajaPeramal, itu sudah menjadi keputusannya. Dan demi kesejahteraan negeri ini aku iklaskan putriku menjadi tumbal upacara pemujaaan dewata kala. Kau siapkan upacaranya. PeramalBaik baginda. Atas izin Raja, upacara tola bala dilakukan. Satu persatu penari muncul dengan gerakan teatrikal, mereka membawa orang-orangan sawah yang dibuat dari ilalang kering. Beberapa penari lainnya membawa lain, Putri Rindang Kencana muncul dengan sikap yang anggun dari kumpulan penonton. Peramal tampak siap dengan mantra-mantranya, berkeliling panggung sambil menaburkan bebungaan. Dengan sangat yakin Putri Rindang Kencana berjalan menuju altar penari membuat komposisi gerak menyerupai orang-orang yang memuja, para penari lelaki berkeliling membawa api obor. Lalu Putri Rindang Kencana masuk kedalam api. demikianlah artikel dari mengenai Cerita Putri Kemarau Sejarah, Legenda, Naskah Drama, Hikayat, Gamabar, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya. ContohTeks Hikayat. 1. Contoh Teks Hikayat Abu Nawas. Judul: Kisah Enam Ekor Lembu yang Pandai Bicara. Di suatu pagi yang cerah, Sultan Harun al-Rasyid memanggil Abu Nawas menghadap ke Istana. Kali ini Sultan ingin menguji kecerdikan dari Abu Nawas. Sesampainya di hadapan Sultan, Abu Nawas pun memberi penghormatan. Halo, Tissa Y, terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Jawaban soal di atas adalah D. Untuk memahami alasan jawabannya, mari simak pembahasan berikut. Latar adalah bagian cerita atau landas tumpu yang mengacu pada masalah tempat dan waktu terjadinya peristiwa, serta lingkungan sosial yang digambarkan untuk menghidupkan peristiwa. Berdasarkan penjelasan di atas, latar tempat dari penggalan hikayat tersebut adalah hutan rimba. Sesuai dengan kutipan "Alkisah, ini hikayat orang dahulu kala. Diceritakan orang yang empunya cerita ini kisah pelanduk jenaka, pribijaksana, pandai ia berbuat dusta segala *binatang di dalam hutan rimba belantara." Jadi jawaban yang tepat adalah D. Semoga membantu yaŸ˜Š
Alkisahpada zaman dahulu kala di Jawa Tengah terdapat dua kerajaan yang bertetangga, Kerajaan Pengging dan Boko. (800 mdpl), Paltuding sejauh 70 km. Cara kedua ini paling banyak ditempuh orang karena melalui jalan aspal mulus, sedangkan cara pertama melalui jalan makadam dengan tanjakan yang cukup curam. Turis asing selepas kunjungan di
Putri Kaca Mayang adalah dongeng mengenai asaal mula Kota Pekanbaru di provinsi Riau. Alkisah, pada zaman dahulu kala, di tepi Sungai Siak berdirilah sebuah kerajaan yang bernama Gasib. Kerajaan ini sangat terkenal, karena mempunyai seorang panglima yang gagah perkasa dan disegani, Panglima Gimpam namanya. Selama ia menjadi penglima Kerajaan Gasib, tiada satu pun kerajaan lainyang dapat menaklukkannya. Selain itu, Kerajaan Gasib juga mempunyai seorang putri yang kecantikannya sudah masyhur sampai ke berbagai negeri, Putri Kaca Mayang demikian, tak seorang raja pun yang berani meminangnya. Mereka merasa segan meminang sang Putri, karena Raja Gasib terkenal mempunyai Panglima Gimpam yang gagah berani itu. Pada suatu hari, Raja Aceh memberanikan dirinya meminang PutriKaca Mayang. Ia pun mengutus dua orang panglimanya untuk menyampaikan maksudpinangannya kepada Raja Gasib. Sesampainya di hadapan Raja Gasib, kedua panglima itu kemudian menyampaikan maksudkedatangan mereka. “Ampun, Baginda! Kamiadalah utusan Raja Aceh. Maksud kedatangan kami adalah untuk menyampaikan pinangan raja kami,” lapor seorang utusan. “Benar, Baginda! Raja kami bermaksud meminang Putri Baginda yang bernamaPutri Kaca Mayang,” tambah utusan yang satunya. “Maaf, Utusan! Putriku belum bersedia untuk menikah. Sampaikan permohonan maaf kamikepada raja kalian,” jawab Raja Gasib dengan penuh wibawa. Mendengar jawaban itu, kedua utusan tersebut bergegas kembali ke Aceh dengan perasaan kesal dan kecewa. Di hadapan Raja Aceh, kedua utusan itu melaporkan tentang penolakan Raja Gasib. Raja Aceh sangat kecewa dan merasa terhina mendengar laporan itu. Ia sangat marah dan berniat untuk menyerang Kerajaan Gasib. Sementara itu, Raja Gasib telah mempersiapkan pasukan perang kerajaan untuk menghadapi serangan yang mungkin terjadi, karena ia sangat mengenal sifat Raja Aceh yang angkuh itu. Panglima Gimpam memimpin penjagaan di Kuala Gasib, yaitu daerah di sekitar Sungai Siak. Rupanya segala persiapan Kerajaan Gasib diketahui oleh Kerajaan Aceh. Melalui seorang mata-matanya, Raja Aceh mengetahui Panglima Gimpam yang gagah perkasa itu berada di Kuala Gasib. Oleh sebab itu, Raja Aceh dan pasukannya mencari jalan lain untuk masuk ke negeriGasib. Maka dibujuknya seorang penduduk Gasib menjadi penunjuk jalan. “Hai, orang muda! Apakah kamu penduduk negeri ini?, tanya pengawal Raja Aceh kepada seorang penduduk Gasib. “Benar, Tuan!” jawab pemuda itu singkat. “Jika begitu, tunjukkan kepada kami jalan darat menuju negeri Gasib!” desak pengawal itu. Karena mengetahui pasukan yang dilengkapi dengan senjata itu akan menyerang negeri Gasib, pemuda itu menolak untuk menunjukkan mereka jalan menuju ke tidak ingin menghianati negerinya. “Maaf, Tuan! Sebenarnya saya tidak tahu seluk-beluk negeri ini,” jawab pemuda itu. Merasa dibohongi, pengawal Raja Aceh tiba-tiba menghajar pemuda itu hingga babak belur. Karena tidak tahan dengan siksaan yang diterimanya, pemuda itu terpaksa memberi petunjuk jalan darat menuju ke arah Gasib. Berkat petunjuk pemuda itu, maka sampailah prajurit Aceh di negeri Gasib tanpa sepengetahuan Panglima Gimpam dan anak buahnya. Pada saat prajurit Aceh memasuki negeri Gasib, mereka mulai menyerang penduduk. Raja Gasib yang sedang bercengkerama dengan keluarga istana tidak mengetahui jika musuhnya telah memporak-porandakan kampung dan penduduknya. Ketika prajurit Aceh menyerbu halaman istana, barulah Raja Gasib sadar, namun perintah untuk melawan sudah terlambat. Semua pengawal yang tidak sempat mengadakan perlawanan telah tewas di ujung rencong senjata khas Aceh prajurit Aceh. Dalam sekejap, istana berhasil dikuasai oleh prajurit Aceh. Raja Gasib tidak dapat berbuat apa-apa. Ia hanya bisa menyaksikan para pengawalnya tewas satu-persatu dibantai oleh prajurit Aceh. Putri Kaca Mayang yang cantik jelita itu pun berhasil mereka bawa lari. Panglima Gimpam yang mendapat laporan bahwa istana telah dikuasai prajurit Aceh,ia bersama pasukannya segera kembali ke istana. Ia melihat mayat-mayat bergelimpangan bersimbah darah. Panglima Gimpam sangat marah dan bersumpah untuk membalas kekalahan Kerajaan Gasib dan berjanji akan membawa kembali PutriKaca Mayang ke istana. Pada saat itu pula Panglima Gimpam berangkat ke Aceh untuk menunaikan sumpahnya. Dengan kesaktiannya, tak berapa lama sampailahPanglima Gimpam di Aceh. Prajurit Aceh telah mempersiapkan diri menyambut kedatangannya. Mereka telah menyiapkan dua ekor gajah yang besar untuk menghadang Panglima Gimpam di gerbang istana. Ketika Panglima Gimpam tiba di gerbang istana, ia melompat ke punggunggajah besar itu. Dengan kesaktian dan keberaniannya, dibawanya kedua gajah yang telah dijinakkan itu ke istana untuk diserahkan kepada Raja Aceh. Raja Aceh sangat terkejut dan takjub melihat keberanian dan kesaktian Panglima Gimpam menjinakkan gajah yang telah dipersiapkan untuk membunuhnya. Akhirnya Raja Aceh mengakui kesaktian Panglima Gimpam dan diserahkannya Putri Kaca Mayang untuk dibawa kembali ke istana Gasib. Setelah itu, Panglima Gimpam segera membawa Putri Kaca Mayang yang sedang sakit itu ke Gasib. Dalam perjalanan pulang, penyakit sang Putri semakin parah. Angin yang begitu kencang membuat sang Putri susah untukbernapas. Sesampainya di SungaiKuantan, Putri Kaca Mayang meminta kepada Panglima Gimpam untuk berhentisejenak. “Panglima! Aku sudah tidak kuat lagi menahan sakit ini. Tolong sampaikan salam dan permohonan maafku kepada keluargaku di istina Gasib,” ucap sang Putri dengan suara serak. Belum sempat Panglima Gimpam berkata apa-apa, sangPutri pun menghembuskan nafasterakhirnya. Panglima Gimpam merasa bersalah sekali, karena ia tidak berhasil membawa sang Putri ke istana dalam keadaan hidup. Dengan diliputi rasa duka yang mendalam, Panglima Gimpam melanjutkan perjalanannya dengan membawa jenazah Putri Kaca Mayang ke hadapan Raja Gasib. Sesampainya di istana Gasib, kedatangan Panglima Gimpam yang membawa jenazah sang Putri itu disambutoleh keluarga istana dengan perasaan sedih. Seluruh istana dan penduduk negeri Gasib ikut berkabung. Tanpa menunggu lama-lama, jenazah Putri Kaca Mayang segera dimakamkan di Gasib. Sejak kehilangan putrinya, Raja Gasib sangat sedih dan kesepian. Semakin hari kesedihan Raja Gasib semakin dalam. Untuk menghilangkan bayangan putri yang amat dicintainya itu, Raja Gasib memutuskan untuk meninggalkan istana dan menyepi ke Gunung Ledang, Malaka. Untuk sementara waktu, pemerintahan kerajaan Gasib dipegang oleh Panglima Gimpam. Namun, tak berapa lama, Panglima Gimpampun berniat untuk meninggalkan kerajaan itu. Sifatnya yang setia, membuat Panglima Gimpam tidakingin menikmati kesenangan di atas kesedihan dan penderitaan orang lain. Ia pun tidak mau mengambil milik orang lain walaupun kesempatan itu ada di depannya. Akhirnya, atas kehendaknya sendiri, Panglima Gimpam berangkat meninggalkan Gasib dan membuka sebuah perkampungan baru, yang dinamakan Pekanbaru. Hingga kini, nama itu dipakai untuk menyebut nama ibukota Provinsi Riau yaitu Kota Pekanbaru. Sementara, makam Panglima Gimpam masih dapat kita saksikan di Hulu Sail, sekitar 20 km dari kota Pekanbaru. Dongeng/Asal usul Kota Surabaya Dongeng/Putri Kaca Mayang Dongeng/Temasik Dilanda Todak Dongeng/Si Lancang Dongeng/Penghulu Tiga Lorong Indragiri Dongeng/Tujuh Anak Lelaki Dongeng/Putra Mahkota Amat Mude Dongeng/Si Parkit Raja Parakeet Dongeng/Si Kepar Dongeng/Putri Mambang Linau Alkisah ini hikayat orang dahulu kala. Diceritakan orang yang empunya cerita ini kisah pelanduk jenaka pri bijaksana pandai ia berbuat dusta segala b Analisis unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik Hikayat Panji Semirang ini dibagi menjadi empat bagian. Pada bagian pertama berisikan cerita Hikayat Panji Semirang. Pada Bagian Kedua Berisikan Sinopsi Hikayat Panji Semirang. Pada bagian ketiga berisikan analisis unsur intrinsik Hikayat Panji Semirang. Pada bagian terakhir berisikan analisis unsur ekstrinsik dari Hikayat Panji Semirang. Hikayat Panji Semirang Alkisah pada zaman dahulu hiduplah seorang raja di Tanah Jawa yang merupakan empat bersaudara. Yang tua menjadi raja di Kuripan, yang muda menjadi raja di Daha, yang tengah menjadi raja di Gegelang, dan yang bungsu menjadi raja di Singasari. Empat orang bersaudara itu sangat menyayangi satu sama lain. Negeri tempat mereka tinggal sangat ramai dan termasyur. Banyak pedagang asing yang masuk untuk berniaga di dalam negeri itu. Raja Daha mempunyai dua orang putri. Dengan permaisurinya ia berputtra seorang bernama Galuh Candra Kirana, seorang putri yang cantik, dan lemah-lembut tutur katanya membuat orang tertarik kepadanya. Seorang putri lagi bernama Galuh Ajeng, keturunan yang diperoleh atas perkawinan dengan selirnya bernama Paduka Liku. Tabiat Galuh Ajeng tidak baik dan selalu iri hati terhadap kakak tirinya, Galuh Candra Kirana. Dayang-dayang dan orang-orang istana tidak senang kepadanya. Baginda raja mempunyai beberapa orang saudara. Seorang menjadi raja di Kahuripan dan seorang menjadi raja Gagelang, seorang lagi wanita, menjadi pertapa di Gunung Wilis dengan gelar Gandasan. Raja Kahuripan mempunyai seorang putra yang tampan dan baik perangainya, bernama Raden Inu Kertapati. Raja Kahuripan ingin supaya putranya menikah dengan putri layaknya sebagai menantu raja. Pilihan jatuh kepada putrid saudaranya yang cantik, yaitu Galuh Candra Kirana. Dikirimlah utusan ke Daha untuk meminang, dan dengan, senang hati raja dan rakyat menerima pinangan itu. Paduka Liku sajalah yang tidak senang. Timbul maksud jahatnya menyingkirkan permaisuri serta Galuh Candra Kirana, agar ia dapat menggantikan kedudukan sebagai permaisuri dan galuh Ajeng dapat dijodohkan dengan Raden Inu Kertapati. Pada suatu hari dibuat tapai beracun dan disuruhnya seorang dayang memberikan tapai itu kepada permaisuri. Permaisuri senang hati menerimanya, karena baru pertama kali itu Paduka Liku mengirimkan makanan untuk dia. Selain itu Paduka Liku menyuruh adiknya minta azimat guna-guna kepada seorang petapa sakti, agar raja sayang kepadanya. Ketika sedang duduk santai pada sore, permaisuri teringat kepada tapai pemberian Paduka Liku. Disuruhnya seorang dayang mengambil tapai itu. Baru saja tapai dimakan, tiba-tiba badan permaisuri kejang, mata terbelalak dan mulutnya berbusa. Dayang-dayang menjadi panik, menangis dan Candra Kirana menjerit ketika melihat ibunya dalam keadaan demikian. Demikian pula Mahadewi, selir baginda satu lagi sangat merasa sedih atas kematian permaisuri. Tergopoh-gopoh baginda datang dan sangat marah kepada Paduka Liku atas bencana yang ditimbulkannya. Namun setelah berhadapan dengan Paduka Liku, baginda berubah sikap menjadi tenang dan tetap ramah kepadanya. Kabar tentang wafatnya permaisuri Daha sampai ke Kahuripan. Baginda raja Kahuripan merasa kasihan kepada Candra Kirana atas nasibnya itu. Untuk menghiburnya Baginda ingin mengirimkan bingkisan kepada calon menantunya. Raden Inu Kertapati disuruh membuat dua buah boneka. Satu dari emas dan satu lagi dari perak. Boneka Emas dibungkus dengan kain biasa, dan boneka perak dibungkus dengan sutera yang indah. Setelah bingkisan tiba di Daha, Baginda menyuruh Galuh Ajeng memilih lebih dahulu. Karena tamaknya diambilnya bungkusan sutera dan yang berbungkus jelek diberikan kepada Candra Kirana. Betapa gembira Candra Kirana setelah membuka bungkusan ternyata yang didapatkannya adalah boneka emas yang berkilau-kilauan. Ditimang-timangnya boneka itu dan selalu dibawanya ke mana ia pergi. Akhirnya Galuh Ajeng mengetahui bahwa boneka kakaknya jauh lebih bagus dan ia ingin memilikinya. Atas bujukan Paduka Liku, Baginda menyuruh Candra Kirana agar menukarkan boneka itu dengan boneka Galuh Ajeng. Karena Candra Kirana tidak mau menyerahkan bonekanya, Baginda menjadi marah. Candra Kirana diusir dan terhuyung-huyung dituntun Mahadewi ke peraduannya, bersama para dayang dan pengasuh. Keesokan harinya, menjelang subuh Candra Kirana dan pengiring-pengiringnya meninggalkan istana pergi tanpa tujuan. Di perbatasan antara Daha dan Kahuripan, menetaplah mereka, membangun kerajaan kecil dan dengan persetujuan dayang-dayang dialah yang menjadi rajanya. Untuk itu mereka harus menyamar sebagai pria dan ia sendiri mengganti nama dengan Panji Semirang. Untuk memperkuat kerajaan mereka melakukan perampokan dan memaksa semua orang yang ditahan menetap di tempat itu. Dengan demikian rakyat makin bertambah dan kerajaan makin kuat. Berita tentang kerajaan Panji Semirang sampailah ke Kahuripan. Pada waktu utusan raja Kahuripan membawa barang-barang dan uang emas kawin untuk meminang Galuh Candra Kirana, mereka dicegat dan dirampok tentara Panji Semirang. Barang rampasan dan uang hanya akan dikembalikan apabila Raden Inu Kertapati datang menghadap Panji Semirang. Betapa heran dan takjub Raden Inu Kertapati memandang Panji Semirang, seorang raja yang menarik, simpatik, cantik, dan suaranya lembut merdu. Diadakanlah jamuan di istana Panji Semirang untuk menyambut kedatangan Raden Inu Kertapati. Keesokan harinya, setelah semua barang dan uang dikembalikan, berangkatlah Raden Inu Kertapati beserta rombongan meneruskan perjalanan ke Daha menyerahkan uang jujuran mas kawin kepada raja Daha. Betapa sedih hati Panji Semirang memikirkan kekasihnya akan melangsungkan pernikahan dengan Galuh Ajeng di Daha. Karena itu ia memutuskan hendak pergi menjumpai bibinya, Biku Gandasari, di Gunung Wilis dengan berpakaian wanita, untuk minta nasihat. Biku Gandasari sangat terharu mendengar cerita dan derita kemenakannya itu. la menganjurkan supaya Candra Kirana pergi ke Gagelang ke tempat pamannya. Karena itu kembali Candra Kirana dan rombongan berpakaian laki-laki dan menyamar sebagai pemain gambuh pengamen dengan nama Gambuh Warga Asmara. Mereka berkeliling dari kota ke kota sambil ngamen. Sampailah ke Gagelang. Semua orang menyenangi permainan Gambuh Warga Asmara. Sejak hari pertama pernikahan Raden Inu Kertapati dengan Galuh Ajeng, ia menjadi pendiam, sedih hati, karena diketahuinya bahwa istrinya itu bukanlah Galuh Candra Kirana. Ia merasa tertipu oleh Paduka Liku. Betapa ingin hatinya berjumpa dengan Candra Kirana kekasihnya yang dicintainya. Untuk menghibur hatinya ia memutuskan berangkat ke kerajaan pamannya di Gagelang. Para pengiringnya mengatakan bahwa di Gagelang ada rombongan pemain gambuh yang baik penampilannya. Usul itu dipenuhi karena memang Raden Inu merasa ingin hiburan. Betapa menarik dan mengharukan permainan gambuh itu dan Inu Kertapati curiga melihat gerak-gerik para pemain gambuh yang luwes bagai wanita. Bahkan ia merasa telah pernah melihat wajah-wajah mereka. Karena hari telah larut malam, maka rombongan itu disuruh menginap di dalam kraton di puri pesantren. Di tempat peristirahatannya Candra Kirana mengenakan pakaian wanita karena rindu kepada kekasihnya, ditimang-timangnya boneka emasnya sambil menyanyikan lagu yang merawankan hati. Raden Inu Ketapati ingin sekali mengetahui anggota Gambuh Warga Asmara yang sebenamya, dengan mengintip di tempat peristirahatan mereka. Alangkah terkejutnya ia setelah melihat seorang putri menimang-nimang boneka emas yang pemah diberikannya kepada Candra Kirana. Tanpa ragu lagi ia memastikan bahwa sebenamya wanita itulah Candra Kirana yang sedang dicarinya. Dengan hati yang tak sabar lagi pintu kamar dibukanya dan bertemulah keduanya melepaskan rasa rindu, kasih, dan mesra yang telah lama terpendam. Candra Kirana dibawanya ke istana Kahuripan dan menyampaikan kepada Baginda apa sebenamya yang telah terjadi. Candra Kirana minta maaf atas kekeliruan yang telah diperbuatnya. Disiapkanlah segala sesuatu untuk upacara pernikahan resmi antara Raden Inu Kertapati dengan Galuh Candra Kirana. Paduka Liku menjadi kecut hatinya tatkala mendengar berita itu. Raja Daha pun tak mau memperhatikannya lagi. Ia menyuruh adiknya untuk minta guna-guna kepada pertapa yang pernah diminta pertolongannya dahulu. Tetapi sayang di tengah perjalanan adiknya itu disambar petir dan meninggal dunia. Paduka Liku putus asa lalu bunuh Hikayat Panji Semirang Alkisah pada zaman dahulu hiduplah seorang raja di Tanah Jawa yang merupakan empat bersaudara. Yang tua menjadi raja di Kuripan, yang muda menjadi raja di Daha, yang tengah menjadi raja di Gegelang, dan yang bungsu menjadi rajadi Singasari. Empat orang bersaudara itu sangat menyayangi satu sama lain. Negeri tempat mereka tinggal sangat ramai dan termasyur. Banyak pedagang asing yang masuk untuk berniaga di dalam negeri itu. Bermula dari seseorang yang bernama Nata Kuripan dengan selirnya yang bernama Paduka Mahadewi. Mereka memiliki anak laki-laki yang sangat tampan rupanya. Dari wajahnya sudah terlihat jejak-jejak keagungan dari ayahnya. Maka, diberinyalah inang pengasuh serta tanah di Karang Banjar Ketapang. Orang-orang menyebut anak tersebut dengan sebutan Raden Banjar Ketapang. Permaisuri Kuripan yang mengetahui itu, juga ingin mempunyai anak laki-laki yang baik parasnya. Ia pun mendiskusikannya dengan suaminya. Setelah beberapa lama, mereka memutuskan untuk menyembah segala dewa-dewa selama 40 hari 40 malam agar keinginannya Intrinsik Hikayat Panji Semirang Tema Silsilah Panji Semirang Latar Suasana Bahagia Terlalu amat berkasih-kasihan empat bersaudara Latar Waktu Zaman dahulu Sebermula pada zaman dahulu kala ada raja di Tanah Jawa empat bersaudara… Latar Tempat - Tanah Jawa Sebermula pada zaman dahulu kala ada raja di Tanah Jawa empat bersaudra, … - Kuripan Yang tua menjadi ratu di Kuripan - Daha yang tengah menjadi ratu di Daha - Gegelang yang bungsu menjadi ratu di Gegelang - Karang Banjar Ketapang …, maka dipungutkan inang pengasuh dengan sepertinya dan diberi pekarangan oleh Baginda di Karang Banjar Ketapang. Tokoh dan Penokohan - Raja Baik Hati …. . pada segenap tahun utus-mengutus, empat buah negeri itu terlalu amat baik perintahnya dan periksanya akan segala rakyatnya, …. . Dan termasyurlah pada segala negeri di Tanah Jawa akan raja empat buah negeri itu, terlalu baik perintahnya, …. - Nata Kuripan Agung …. dan sikapnya dan jejak keagung-agungan, Mau menerima pendapat Setelah sang nata mendengar kata Permaisuri demikian maka dipikirkan sang Nata, benarlah seperti kata Permaisuri. Tekun Maka sang Nata dan Permaisuri pun memujalah dua laki istri kepada segala macam Dewa-Dewa siang dan malam empat puluh hari empat puluh malam. - Permaisuri Tekun Maka sang Nata dan Permaisuri pun memujalah dua laki istri kepada segala macam Dewa-Dewa siang dan malam empat puluh hari empat puluh malam. berkeinginan kuat ingin rasanya ia hendak berputera laki-laki yang baikparasnya. Sudut Pandang Orang ketiga tunggal/serba tahu Karena tidak melibatkan sang pencerita di dalamnya Gaya bahasa - Menggunakan majas repetisi terdapat dalam kata “maka” - Menggunakan majas hiperbola ... dan mendam kula dan menghabiskan segala rerawitan isi laut dan darat.Unsur Ekstrinsik Hikayat Panji Semirang Religi terdapat dalam pemujaan dewa Kesabaran dan ketekunan ketika sang Nata dan Permaisuri menyembah dewa selama 40 hari 40 malam Kerukunan terdapat dalam empat bersaudara yang berkasih-kasihan Pengharapan terdapat dalam keinginan Nata dan Permaisuri dalam mendapatkan anak. HikayatPanji Semirang Alkisah pada zaman dahulu hiduplah seorang raja di Tanah Jawa yang merupakan empat bersaudara. ( Sebermula pada zaman dahulu kala ada raja di Tanah Jawa .ia mempunyai sebuah rumah yang cukup besar.didalam rumah itu dia tinggal bersama seorang istri dan 3 orang anaknya yang masih kecil2.laki2 ini merasa

Alkisah, ini hikayat orang dahulu kala. Diceritakan orang yang empunya cerita ini kisah pelanduk jenaka pri bijaksana pandai ia berbuat dusta segala binatang di dalam hutan rimba belantara. Demikianlah bunyinya, sekali peristiwa ada seekor pelanduk, maka ia duduk kepada suatu rimba hampir dengan Gunung Indrakila namanya disebut orang dan padang itupun …luasnya. Maka, banyaklah pada tempat itu segala binatang marga satwa sekaliannya berhimpun di sana. Judul yang sesuai untuk penggalan hikayat di atas adalah ….

HmWpL5l. 171 345 359 92 58 304 417 153 471

alkisah ini hikayat orang dahulu kala