ο»ΏApa saja bahan yang digunakan untuk memproses kulit mentaha. kipas angin, blower, ampelas b. jemuran, tali, ampelas c. kipas angin, blower, kursi d. j β¦ emuran, kursi, kipas anginβ
YwFW. 54 371 316 124 300 148 29 101 300Tari kreasi adalah salah satu bagian dari perkembangan seni tari yang terus mengalami perubahan mengikuti perkembangan zaman. Perubahan seni tari termasuk tari kreasi juga terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakat yang tak pernah berhenti, tidak terputus satu sama lain, melainkan saling berkesinambungan. Dalam semangat yang sama, tari kreasi juga hadir sebagai tari yang memiliki kebebasan serta dipengaruhi oleh perkembangan zaman serta interaksi antarruang dengan daerah-daerah lain. Lalu sebetulnya apa itu tari kreasi? Apa saja contohnya? Bagaimana konsepnya? Apa saja keunikannya? Berikut adalah berbagai uraian dan penjelasan mengenai tari kreasi. Pengertian tari kreasi adalah jenis tari yang koreografi nya masih bertolak pada tari tradisional atau pengembangan dari pola-pola tari yang sudah ada Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 78. Pada awalnya, tari kreasi merupakan pengembangan dari tari rakyat dan tari klasik semata. Namun, selanjutnya tari kreasi baru muncul pula karena adanya panduan gerak dari berbagai daerah atau dengan masuknya gerak tari dari negara lain, dikembangkan dengan unsur tradisi yang ada dan iringan musik yang bervariasi. Tari kreasi mempunyai bentuk mengekspresikan artistik yang bersifat individual dan lebih menekankan pada ekspresi dan estetika dari pertunjukannya. Terbentuknya tari kreasi karena dipengaruhi oleh gaya tari daerah lain atau negara lain maupun hasil kreativitas penciptanya. Contoh Tari Kreasi Beberapa contoh tarian yang termasuk pada tari kreasi adalah Tari Gebyar Trompong, Tari Oleg Tambulilingan, Tari Manuk Rawa Bali, Tari Karonsih Jawa tengah, Tari Kipas, dan Tari Mainang Pulo Kampu Sumatra. Jenis Tari Menurut jenisnya, secara umum tari digolongkan menjadi tiga, yaitu Tari Rakyat Tari yang berkembang di lingkungan masyarakat lokal, hidup dan berkembang secara turun temurun. Tari Klasik Tari yang berkembang di keraton. Tari ini memiliki pakem-pakem tertentu dan nilai-nilai estetis yang tinggi. Tari Kreasi Baru Tari yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman, namun pada dasarnya tidak menghilangkan nilai-nilai tradisi itu sendiri. Sementara itu, tari kreasi juga dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yang akan dipaparkan pada pemaparan di bawah ini. Jenis Tari Kreasi Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tari kreasi dari berbagai daerah tentunya memiliki keragaman dan keunikan yang berbeda dengan kawasan lainnya. Perkembangan seni, termasuk seni tari terus terjadi secara alami dan sesuai dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu, muncul keragaman seni tari baik di Nusantara maupun di luar Nusantara mancanegara. Terdapat beberapa tari yang masih berpegang teguh pada nilai-nilai tradisi, ada pula yang mengusung modernitas sepenuhnya. Oleh karena itu, jenis tari kreasi dapat digolongkan menjadi dua yaitu tari kreasi berpolakan tradisi dan tari kreasi baru yang tidak berpolakan tradisi nontradisi. Tari kreasi berpolakan tradisi Tari kreasi berpolakan tradisi adalah tari kreasi yang dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi baik dalam koreografi , musik/karawitan, tata busana dan rias, maupun tata teknik pentasnya, tanpa menghilangkan esensi tradisinya Tim Kemidkbud, 2017, hlm. 79. Salah satu contoh tari kreasi baru yang berpolakan tradisi adalah tari Nandak Gojek dari Betawi yang merupakan pengembangan gerak tari Topeng Betawi dengan iringan musik gamelan topeng dan properti tari, yaitu payung. Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi nontradisi Tari kreasi baru nontradisi adalah tari kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi , musik, rias, dan busana maupun tata teknik pentasnya. Salah satu tari kreasi baru nontradisi, yaitu tari kontemporer. Keunikan Gerak Tari Kreasi Tari kreasi mengalami perkembangan dari pola-pola tarian nusantara yang telah ada. Susunan tari kreasi tidak terikat pada pola gerak dan aturan yang baku. Koreografi dan teknik gerak tari kreasi dapat menyesuaikan pada keadaan yang saat ini sedang tren. Selain itu, kita juga dapat mengambil inspirasi dari berbagai tari tradisi atau tari kreasi lain yang telah dikembangkan. Berikut adalah beberapa di antaranya. 1. Tari Gegot Tari Gegot merupakan tari Betawi yang diciptakan oleh Entong Sukirman dan Kartini Kisam pada tahun 1976. Tarian Gegot adalah tari yang menggambarkan kehidupan para remaja putri Betawi yang sedang bersenda gurau dalam menjalankan masa remajanya, canda dan tawa mewarnai kehidupannya. Ide garapan tarian ini berangkat dari karakter topeng, panji dan jingga, di mana dua karakter tersebut mewakili kehidupan keseharian manusia dari dua karakter tersebut. Oleh karena itu dapat disimpulkan menjadi bentuk tari pergaulan dan gerak canda dapat diartikan sebagai kebersamaan. Iringan Tari Gegot adalah musik Topeng Betawi, yaitu kendang, gong, kempul, kenong tiga, kenceng, kecrek, serta rebab. Tari sebagai pertunjukan theat ri cal dance. Tari jenis ini adalah tari yang disusun sengaja untuk diperton tonkan. Oleh karena itu, dalam penyajiannya meng uta ma kan segi artistiknya, peng garapan koreografi yang baik, serta tema dan tujuan yang jelas. 2. Tari Ronggeng Blantek Tari Ronggeng Blantek diciptakan pada tahun 1985 oleh Wiwiek Widyastuti. Tari Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru yang diangkat dari teater Betawi, yaitu Topeng Blantek, di mana dalam memulai sebuah pertunjukan topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang disebut Ronggeng Blantek. Dalam perkembangannya, tarian ini menjadi tarian lepas dan banyak diminati oleh masyarakat sebagai tari bentuk dan pertunjukan pada acara dalam penyambutan tamu. 3. Tari Loliyana Tari Loliyana adalah tari kreasi yang berasal dari Maluku. Pertunjukan tari Loliyana berdasarkan pada tradisi masyarakat Kepulauan Teon Nila Serua. Tari Loliyana berasal dari Upacara Panen Lola sehingga disebut tari Panen Lola. Tari Loliyana berasal dari kata Lola, yaitu pekerjaan mengumpulkan hasil laut. Proses panen lola diawali dengan pesta rakyat mengelilingi api unggun dari malam hingga subuh, dilanjutkan dengan syukuran dan doa kepada Yang Maha Kuasa demi keberhasilan panen yang akan dilaksanakan. 4. Tari Saman Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adatnya. Syair dalam tarian saman menggunakan bahasa Gayo. Selain itu, biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo Aceh Tenggara. Tari saman ditetapkan UNESCO sebagai daftar refresentatif budaya warisan manusia dalam sidang ke 6 komite antarpemerintah untuk perlindungan warisan budaya UNESCO di Bali, 24 November 2011. Unsur Pendukung Tari Kreasi Unsur pendukung menjadi sangat penting bagi seorang koreografer serta penari dalam menyampaikan makna yang terdapat pada sebuah tarian. Secara garis besar, unsur-unsur tari dapat dikelompokkan menjadi lima aspek, yaitu iringan tari, properti tari, tata rias, dan busana tari, tempat pentas, serta tata lampu dan tata suara. Unsur-unsur pendukung dalam tari antara lain adalah iringan musik, tata busana kostum, tata rias, tempat, tata lampu, dan tata suara sound. Berikut adalah penjelasan lengkap dari masing-masing unsur pendukung dalam tari. 1. Iringan Musik Musik dan tari merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Keberadaan musik di dalam tari memiliki tiga aspek dasar yang kaitannya dengan tubuh dan kepribadian manusia, yaitu melodi, ritme, dan dramatik. Ketiga aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut Sumber melodi dapat kita ketahui rangkaian nadanada, Ritme adalah degupan dari musik yang sering ditandai dengan aksen/tekanan yang diulang-ulang secara teratur, dan Dramatik, yaitu suara-suara yang dapat memberikan suasana tertentu. Salah satu contoh yaitu Tari Uncul yang diiringi musik sampyong. Musik sampyong terbuat dari bambu. 2. Properti Tari Properti merupakan semua peralatan yang digunakan untuk pementasan tari. Properti tari pada dasarnya dapat digunakan untuk memberikan keindahan bentuk pada pertunjukan tari agar garapan tari akan terlihat lebih sempurna. Penggunaan properti tari harus mempertimbangkan jenis, fungsi, dan ketepatan dalam menggunakan properti tari dengan baik dan benar. Hal ini dikarenakan dalam penggunaan properti tari perlu penguasaan dan keterampilan dari seorang penari. Properti tari yang umumnya digunakan antara lain selendang, tongkat, keris, payung, piring, panah, pohon-pohonan, dan sebagainya. 3. Tata Rias dan Busana Tari Kreasi Busana kostum dan tata rias pada seni tari adalah sarana pembantu yang berperan mendukung pertunjukan tari. Busana pada seni tari biasanya melibatkan aksesori pula. Busana dan tata rias hanyalah sarana pembantu tari. Tata busana atau pakaian adalah segala sesuatu yang dikenakan atau melekat dengan seorang penari. Busana penari merupakan sarana pembantu yang berperan mendukung perwujudan tari. Busana tari dapat dikelompokkan ke dalam lima bagian, yaitu pakaian dasar; pakaian kaki atau sepatu; pakaian tubuh; pakaian kepala; dan perlengkapan-perlengkapan. 4. Tempat Pentas Suatu seni pertunjukan selalu memerlukan tempat atau ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Di Indonesia, kita dapat mengenal bentuk-bentuk tempat pertunjukan pentas, seperti lapangan terbuka atau arena terbuka, di pendapa dan bentuk panggung proscenium. Pada tempat terbuka, kita dapat menyaksikan pertunjukanpertunjukan tari yang diselenggarakan di halaman. Pertunjukan tari tradisional di lingkungan rakyat sering dipergelarkan di lapangan terbuka. Sementar itu, dalam kalangan bangsawan, pertunjukan kesenian sering diadakan di pendapa, yaitu suatu bangunan yang berbentuk joglo dan bertiang pokok empat, tanpa penutup pada sisi-sisinya. Sedangkan panggung proscenium penonton hanya dapat melihat dari sisi depan saja. 5. Tata Lampu dan Tata Suara Sarana dan prasarana yang ideal bagi sebuah pertunjukan tari adalah jika gedung pertunjukan telah dilengkapi dengan peralatan yang menunjang menyelenggarakan pertunjukan, khususnya tata lampu lighting dan tata suara sound system. Tata lampu dan tata suara sebagai unsur pelengkap sajian tari yang berfungsi untuk kesuksesan pergelaran. Sebuah penataan lampu dapat dikatakan berhasil jika dapat memberikan kontribusi terhadap objek-objek yang ada di dalam pentas, sehingga semua yang ada di pentas nampak hidup dan mendukung sajian tari. Dalam penataan suara, dapat dikatakan berhasil jika dapat menjadi jembatan komunikasi antara pertunjukan dengan penontonnya. Artinya, penonton bisa mendengar dengan baik dan jelas tanpa gangguan apa pun sehingga terasa nyaman. Konsep Karya Tari Kreasi Karya tari adalah sebuah produk dari masyarakat. Dalam karya tari akan tercermin budaya masyarakat penyangganya. Berbagai tari tentunya sudah kita tonton, ada tari nelayan, tari tani, tari berburu, dan tari metik teh. Dari pengamatan itu kita sudah bisa menduga, bahwa tari nelayan terlahir dari masyarakat pelaut dan tari tani lahir dari masyarakat petani. Tari tersebut tercipta oleh para seniman dengan stimulus lingkungan sekitarnya, sehingga mendorong untuk meniru gerak-gerak alami, selanjutnya diolah dengan digayakanβ untuk menjadi sebuah tari. Dari pengamatan terhadap tari ini, kita dapat memahami bahwa tari tercipta karena berbagai asal stimulus penglihatan, pendengaran, perasaan yang tercurahkan dalam bentuk tari dengan konsep peniruan terhadap perilaku alam, manusia, dan binatang; perwujudan tokoh cerita; dan mengacu lagu atau guru lagu. Apakah ada stimulus atau sumber lain dari seni tari? Tentunya ya, ada. Seni adalah produk budaya yang membiaskan realita sehingga menjadi karya yang unik dan tidak hanya menjadi angin lalu saja. Suatu pemandangan indah tidak dapat disebut karya seni karena tidak ada seseorang yang membiaskannya menjadi produk seni. Teknik Berkarya Tari Kreasi Jika kita perhatikan, teknik dan proses gerak tari tradisional bermacam-macam. Boleh jadi teknik gerak dan prosesnya sama tetapi memiliki istilah berbeda, tetapi mungkin juga ada yang sama dalam teknik dan prosesnya serta memiliki istilah yang sama. Pemahaman dan pengalaman terhadap teknik gerak tari kreasi adalah dasar untuk mengeksplorasi macam teknik gerak yang dapat dirangkai menjadi sebuah tarian. Prosedur Merangkai Gerak Tari Kreasi Sebetulnya, dari pengalaman sebelumnya yang telah kita lakukan secara naluriah, kita akan mampu membuat sebuah karya tari yang secara otomatis mengikuti langkah dan kaidah proses penciptaan tari. Menurut Hawkins 2003, dalam Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 112 dalam bukunya yang berjudul Creating through the Dance, prosedur merangkai gerak tari kreasi adalah sebagai berikut. Eksplorasi, yaitu pengalaman melakukan penjajakan gerak, untuk menghasilkan teknik gerak. Pada kegiatan ini kamu dipersilakan untuk berimajinasi dan melakukan penafsiran gerak terhadap apa yang telah dilihat dan didengar. Kamu dapat bebas bergerak mengikuti kata hati, mengikuti imajinasi/daya hayal, dan menafsirkannya ke dalam bentuk gerak. Improvisasi,yaitu pengalaman secara spontanitas mencoba atau mencari kemungkinan teknik gerak yang telah diperoleh pada waktu eksplorasi. Dari setiap teknik gerak yang dihasilkan pada waktu eksplorasi/pencarian gerak, selanjutnya dikembangkan dari aspek tenaga, ruang, dan waktu sehingga menghasilkan teknik gerak yang sangat banyak. Evaluasi,yaitu pengalaman untuk menilai dan menyeleksi teknik gerak yang telah dihasilkan pada tahap improvisasi. Dalam kegiatan ini kalian mulai menyeleksi dengan cara membuat teknik gerak yang tidak sesuai dan memilih teknik gerak yang sesuai dengan gagasannya. Hasil inilah yang akan digarap oleh kalian pada tahap komposisi tari. Komposisi,yaitu tujuan akhir mencari gerak untuk selanjutnya membentuk tari dari gerak yang kamu temukan. Fungsi Tari Apakah tari kreasi atau tari secara umum memiliki fungsi? Menurut Soedarsono 1998 dalam Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 119, fungsi tari adalah Sebagai upacara, Banyak tari yang digunakan untuk menjadi salah satu ritual dari suatu upacara kepercayaan maupun adat istiadat setempat. Sebagai hiburan hasil dari ekspresi diri, Tari dapat berfungsi sebagai hiburan pribadi memiliki ciri gerak yang spontan. Berfungsi sebagai penyajian estetis, Tari yang berfungsi sebagai penyajian estetis adalah tari yang disiapkan untuk dipertunjukkan kepada penonton. Nilai Estetis Tari Kreasi Nilai estetis atau estetika adalah nilai keindahan yang terdapat dalam karya seni. Seni tari sebagai salah satu bagian dari seni tentunya juga memiliki nilai estetis sebagai kriteria untuk menilai keindahan gerak. Nilai estetis seni tari dapat dibagi menjadi tiga macam, yakni wiraga, wirama, dan wirasa. Wiraga, digunakan untuk menilai kompetensi menari, meliputi keterampilan menari, hafal terhadap gerakan, ketuntasan gerak, dan keindahan gerak. Wirama, dapat digunakan untuk menilai kesesuaian dan keserasian gerak dengan irama iringan, kesesuaian dan keserasian gerak dengan tempo. Wirasa, untuk menilai kesesuaian gerak dengan tema tari yang terlihat dalam cara kamu memberikan penjiwaan terhadap tari. Tari Kreasi Berdasarkan Iringan Seperti kita ketahui bahwa pada seni tari sangat berhubungan dengan musik. Bagaimanapun juga, apabila musik diperdengarkan maka besar kemungkinan ide gerak tari akan dipengaruhi oleh musik. Masuknya iringan musik akan menambah semangat baru bagi sebuah pertunjukan tari. Musik iringan tari dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni Musik Internal Musik internal adalah musik atau bunyi-bunyian yang berasal dari anggota tubuh, yaitu tepukan tangan atau tepukan ke anggota tubuh, jentikan jari, dan hentakan kaki ke tanah. Contoh Tari Saman Aceh, Kecak Bali Musik Eksternal Musik eksternal adalah bunyi-bunyian atau suara yang berasal dari alat musik atau instrumen, yaitu gamelan. Keyboard, kendang, dan angklung. Contoh Tari Kandagan Jabar, dan Gandrung Banyuwangi. Fungsi Iringan pada Tari Iringan pada tari memiliki fungsi sebagai berikut Sebagai iringan penyajian tari. Menambah semarak dan dinamisnya tari. Mengatur dan memberi tanda efektif gerak tari. Pengendali dan pemberi tanda perubahan bentuk gerak. Penuntun dan pemberi tanda awal dan akhir tari Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 128. Referensi Tim Kemdikbud. 2017. Seni Budaya IX. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Tim Kemdikbud. 2018. Seni Budaya XI. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Daribeberapa hal positif mengenai perkembangan teknologi informasi dalam bidang budaya, rasanya lebih banyak lagi hal negatif yang masuk. Beberapa di antaranya yaitu perubahan sifat dari anak muda yang lebih mengikuti pola hidup orang barat, bermunculannya kosakata baru yang diciptakan sendiri oleh berbagai orang sehingga lebih terlihat sebagai- Seni tari dalam perkembangannya terus mengalami perubahan mengikuti perkembangan zaman dan terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakat yang sangat signifikan, tidak terputus satu sama lain melainkan saling berkesinambungan, salah satunya tari kreasi baru. Tari kreasi baru memiliki kebebasan dalam penciptaan, beberapa koreografer yang memiliki inspirasi dari daerah-daerah lain. Sehingga tarian tersebut sering disebut dengan tari kreasi baru. Tari kreasi baru merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Dirancang menurut kreasi penata tari sesuai dengan situasi kondisi dengan tetap memelihara nilai artistiknya. Pengertian Tarian Kreasi Baru Pada awalnya, tari kreasi merupakan pengembangan dari tari rakyat dan tari klasik. Tari kreasi baru muncul karena adanya panduan gerak dari berbagai daerah atau dengan masuknya gerak tari dari negara lain. Pengertian tari kreasi adalah jenis tari yang koreografinya masih bertolak pada tari tradisional atau pengembangan dari pola-pola tari yang sudah ada. Terbentuknya tari kreasi karena dipengaruhi oleh gaya tari daerah lain atau negara lain maupun hasil kreativitas penciptanya. Sebagai contoh, Tari Kebyar Terompong, Tari Oleg Tamulilingan, Tari Manuk Rawa Bali, Tari Karonsih Jawa tengah, Tari Kipas, dan Tari Mainang Pulau Kampai Sumatera. Jenis-Jenis Tari Kreasi Baru Tari kreasi memiliki keragaman dan keunikan yang tentu berbeda dengan kawasan Asia. Perkembangan seni termasuk seni tari terjadi secara alami dan sesuai dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu, muncul keragaman seni tari baik di Nusantara maupun di luar Nusantara mancanegara. Jenis tari kreasi dapat digolongkan menjadi dua seperti dikutip dalam modul Seni Budaya Kelas IX 2018 1. Tari kreasi berpolakan tradisiTari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi baik dalam koreografi, musik/karawitan, tata busana dan rias, maupun tata teknik pentasnya, tanpa menghilangkan esensi tradisinya. Salah satu contoh tari kreasi baru, yaitu Tari Nandak Gojek dari Betawi, yang ditarikan oleh siswi SMK Negeri di Jakarta Jurusan Seni Tari. Tarian ini diciptakan pada tahun 2014 oleh siswi SMK dengan bimbingan guru kesenian dan tarian ini berangkat dari pengembangan gerak tari Topeng Betawi dengan iringan musik gamelan topeng dan properti tari, yaitu payung. 2. Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi non tradisiTari kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi, musik, rias, dan busana maupun tata teknik pentasnya. Salah satu tari kreasi baru nontradisi, yaitu tari kontemporer. Unsur-Unsur Pendukung Tari Unsur-unsur pendukung dalam tari antara lain adalah iringan musik, tata busana kostum, tata rias, tempat, tata lampu, dan tata suara sound. Berikut ini adalah penjelasannya 1. Iringan MusikMusik dan tari merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Keberadaan musik di dalam tari memiliki tiga aspek dasar yang kaitannya dengan tubuh dan kepribadian manusia, yaitu melodi, ritme, dan dramatik. 2. Properti TariProperti merupakan semua peralatan yang digunakan untuk pementasan tari. Properti tari pada dasarnya dapat digunakan untuk memberikan keindahan bentuk pada pertunjukan tari agar garapan tari akan terlihat lebih sempurna. 3. Tata Rias dan Busana Tari KreasiBusana dan tata rias pada seni tari adalah sarana pembantu yag berperan mendukung pertunjukan tari. Sementara itu, aksesori adalah bagian dari busana. Busana dan tata rias sebagai sarana pembantu, artinya bahwa tanpa busana termasuk aksesori atau hanya dengan gerak saja, maka suatu pertunjukan tari telah terjadi. 4. Tempat PentasSuatu seni pertunjukan selalu memerlukan tempat atau ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Di Indonesia, kita dapat mengenal bentuk-bentuk tempat pertunjukan pentas, seperti lapangan terbuka atau arena terbuka, di pendapa dan bentuk panggung proscenium. 5. Tata Lampu dan Tata SuaraSarana dan prasarana yang ideal bagi sebuah pertunjukan tari adalah jika gedung pertunjukan telah dilengkapi dengan peralatan yang menunjang penyelenggaraan pertunjukan, khususnya tata lampu lighting dan tata suara sound system. Tata lampu dan tata suara sebagai unsur pelengkap sajian tari yang berfungsi untuk kesuksesan juga Fungsi Tari Tradisional & Tarian Daerah yang Beralih Fungsi Acara Apa Itu Iringan Tari Modern, Pengertian, Jenis dan Fungsinya? Pengertian Gerak Tari Kreasi Unsur dan Pengelompokan Jenis - Pendidikan Penulis Maria UlfaEditor Addi M Idhom
Tariupacara banyak hidup dan berkembang pada masyarakat primitf.Yang termasuk tari-tarian upacara adalah sebuah tari yang mempunyai kekuatan magis yang digunakan untuk mempengaruhi alam.Tarian ini banyak terdapat dipedalaman Irian Jaya,Sulaweswi,Kalimantan,Nusa Tenggara dan Bali.Contohnya adalah tari rejang,tari Seni Tari di Indonesia sangatlah kaya. Keanekaragaman kesenian tari dari Sabang sampai Merauke menjadi identitas masing-masing daerah yang perlu dilestarikan oleh generasi mendatang. Berbagai tari tradisional dan modernistic seringkali dipentaskan dalam acara-acara tertentu, seperti upacara adat pernikahan, upacara penyambutan tamu kehormatan, dan sebagainya. Tarian tersebut dapat dilakukan secara tunggal, berpasangan, berkelompok atau kolosal. Seni tari terbentuk sebagai ungkapan jiwa manusia melalui ekspresi melalui gerakan ritmis dan estetis. Selain kesenian, dalam perkembangannya seni tari adalah juga menjadi bagian dari kebudayaan. Pengertian Seni Tari Pengertian Tari Oleh Para Ahli Sejarah Seni Tari di Indonesia a. Era Primitif b. Era Hindu Buddha c. Era Islam d. Era Penjajahan e. Era Setelah Kemerdekaan Unsur Seni Tari 1. Unsur Utama Kesenian Tari 2. Unsur Pendukung Kesenian Tari Konsep Seni Tari Gerak Dalam Tari Jenis Seni Tari Fungsi Seni Tari Kesenian Tari Daerah di Indonesia i. Tari Daerah Istimewa Aceh 2. Tari Daerah Bali iii. Tari Daerah Bengkulu 4. Tari DKI Jakarta 5. Tari Daerah Jambi vi. Tari Daerah Jawa Barat 7. Tari Daerah Jawa Tengah 8. Tari Daerah Jawa Timur 9. Tari Daerah Papua Pengertian Seni Tari Seni tari adalah suatu kesenian dengan media ungkap berupa gerakan. Berdasarkan kutipan dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang mempunyai media ungkap atau substansi gerak melalui gerakan manusia. Menuruti KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, seni tari adalah aliran seni mengenai gerakan badan tangan dan lainnya yang berirama dan biasanya diiringi bunyi-bunyian musik, gamelan, dan sebagainya. Tari adalah seni meski substansi dasarnya adalah gerak. Akan tetapi gerak yang dimaksud bukan gerakan realistis atau keseharian, melainkan gerakan-gerakan dalam wujud gerak ekspresif. Gerak ekspresif adalah gerak yang indah dan bisa mempengaruhi perasaan manusia. Keindahan gerakan tersebut merupakan gerakan distilir yang mengandung ritme tertentu. Penggunaan kata indah dalam dunia seni merupakan konotasi dari bagus. John Joseph Martin melalui The Modern Trip the light fantastic 1965 menjelaskan bahwa indah atau bagus adalah sesuatu yang memberikan kepuasan batin manusia. Gerakan indah tidak terbatas pada gerakan lembut dan halus, namun gerakan keras, kasar, kuat, aneh dan penuh tekanan juga bisa dikategorikan sebagai gerak yang indah. Pengertian Tari Oleh Para Ahli Ada beberapa pengertian yang digunakan untuk menjelaskan apa itu tari. Seorang ahli sejarah tari dan musik dari Jerman bernama Brusque Sachs dalam Earth History of The Trip the light fantastic toe 1933 menjelaskan bahwa tari adalah gerak yang ritmis. Sehingga elemen dari suatu tarian adalah gerak dan ritme atau irama. Pendapat lain dikemukakan oleh Hendrina Cornelia Hartong Corrie Hartong seorang ahli dari Belanda yang menerangkan bahwa tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan di dalam ruang. Sedangkan penulis Amerika bernama Walter Sorell mendefinisikan tari sebagai gerakan-gerakan tubuh dan anggota-anggotanya tersusun seemikian rupa sehingga berirama. Pengertian tentang tari diatas masih sepemikiran dengan Frederick Hawkins Erik Hawkins yang berprofesi sebagai penari dan koreografer tari modern Amerika. Ia menyatakan tari adalah adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imanjinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi gerakan yang simbolis dan mengungkapkan isi dari penciptanya. Kemudian menurut Suryodiningrat, ahli tari dari Jawa mengatakan tari merupakan gerakan-gerakan dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras bersama musik yang memiliki maksud tertentu. Sedangkan menurut Soedarsono, tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak-gerak ritmis yang indah. Selain pengertian-pengertian yang telah disampaikan, masih banyak pengertian lain oleh para ahli mengenai arti tari itu sendiri, antara lain Menurut Aristoteles β Tari adalah gerakan ritmis yang menghadirkan suatu karakter manusia saat mereka bertindak. Menurut John Weaver β Seni tari merupakan gerak-gerak teratur yang elegan dan dibentuk secara harmonis oleh sikap elok dan postur tubuh anggun. Menurut Yulianti Parani β Tari ialah gerakan ritmis yang muncul dari bagian atau seluruh tubuh yang dilakukan seseorang atau kelompok dengan ekspresi tertentu. Menurut Enoch Armadibrata β Tari mempunyai definisi sebagai gerakan tubuh yang tersusun dalam suatu ruang dengan landasan irama dan gerak. Menurut Atik Soepandi β Kesenian tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-gerak ritmis dan melodi yang indah. Menurut Bagong Sudiro β Arti tari adalah suatu seni berupa sebuah gerakan ritmis yang menjadi alat ekspresi manusia. Menurut Suadarsa Pringgo Broto β Definisi seni tari merupakan suatu ketentuan bentuk-bentuk gerakan tubuh dan ruang. Menurut I Gede Ardika β Pengertian seni tari adalah suatu hal yang mampu menyelaraskan gerak tubuh dengan irama tertentu. Menurut Judith Mackrell β Tarian adalah gerakan tubuh yang ritmis dan beriringan dengan musik dan dilakukan dalam sebuah ruangan, serta bertujuan untuk mengekspresikan emosi atau ide, melepaskan energi atau untuk bersenang-senang. Menurut Hawkins β Tari ialah suatu ungkapan jiwa yang dijadikan bentuk suatu gerakan oleh imajinasi penciptanya. Sejarah Seni Tari di Indonesia Perkembangan kesenian tari mempunyai sejarah panjang dan terus menyesuaikan masa ke masa. Hal itu dapat kita lihat dari beragam tarian yang digunakan dalam acara-acara tertentu, seperti upacara adat, pernikahan dan penyambutan tamu. Berikut ini adalah sejarah perkembangan seni tari yang ada di Indonesia yang dibagi menjadi era primitif, era Hindu Buddha, era Islam, era penjajahan dan era setelah merdeka, yaitu a. Era Primitif Masa ini dimulai sebelum adanya kerajaan di Indonesia. Oleh masyarakat era tersebut tarian dipercaya sebagai sesuatu yang memiliki daya magis dan sakral. Gerakan-gerakan tari tercipta berdasarkan kepercayaan masyarakat. Beberapa contohnya adalah tari hujan, tari eksorsisme, tari kebangkitan dan sebagainya. Gerakan tarian pada masa ini diinspirasi oleh gerakan alam serta meniru gerakan makhluk hidup, misalnya hewan dan tumbuhan. Misalnya meniru gerakan binatang yang sedang diburu. Umumnya tarian pada masa primitif dilakukan secara berkelompak atau bersama-sama. b. Era Hindu Buddha Perkembangan kesenian tari di Republic of indonesia kemudian berlanjut pada era kerajaan Hindu Buddha. Gerakan tari pada masa ini dipengaruhi oleh unsur budaya para pedagang. Pada era Hindu Buddha, tarian mulai mempunyai standar dan patokan, serta memiliki literatur tentang seni tari. Salah satunya adalah iteratur atau panduan gerak tari yang dibuat oleh Bharata Muni dengan judul Natya Sastra yang membahas 64 jenis gerakan tangan mudra. c. Era Islam Setelah masa Hindu Buddha, sejarah tari di Republic of indonesia berlanjut ke masa penyebaran agama Islam pada tahun 1755 saat kerajaan Mataram Islam terbagi dua. Pada era ini tarian umumnya dilakukan pada saat hari raya. Pembagian kerajaan Mataram menjadi dua menjadikan seni tari sebagai salah satu wujud identitas mereka, sehingga tarian yang ditampilkan memiliki makna dan unsur khas dari masing-masing kerajaan. d. Era Penjajahan Kemunduruan kesenian tari di Republic of indonesia terjadi pasa masa penjajahan karena situasi sosial yang kacau. Namun seni tari tetap terpelihara dan diperagakan di istana kerajaan saat acara-acara penting berkaitan adat dan budaya. Pada masa ini juga tercipta tarian yang diilhami dari perjuangan rakyat melawan penjajahan, yaitu Tari Prawiroguni. Tarian ini adalah tari tradisional dari Jawa Tengah yang menceritakan kegagahan prajurit pada masa itu. Penari Prawiroguno menggunakan senjata dan tameng pelindung diri saat melakukan tarian. e. Era Setelah Kemerdekaan Setelah Indonesia merdeka, perkembangan seni tari mulai membaik. Tari-tarian sering dilakukan saat upacara adat dan keagamaan, serta menjadi hiburan masyarakat. Pada era ini tari berkembang untuk seluruh kalangan, termasuk anak-anak muda yang mulai mempelajari tari tradisional dan tari modern. Unsur Seni Tari Sesuai dengan pengertian seni tari, tarian memiliki unsur yang dapat dibagi menjadi dua, yaitu unsur utama dan unsur pendukung. Unsur utama terdiri dari 3 jenis, yakni wiraga raga, wirama irama, dan wirasa rasa. Sedangkan unsur pendukungnya antara lain ragam gerak, ragam iringan, rias dan kostum, dan pola lantai. ane. Unsur Utama Kesenian Tari Suatu gerakan dapat dikatakan sebagai tarian jika memenuhi 3 unsur utama. Apabila salah satu unsur utama tidak terpenuhi maka tidak dapat disebut sebagai tarian. Unsur utama tarian antara lain Wiraga raga β sebuah tarian harus memperlihatkan gerakan badan, baik posisi berdiri maupun duduk. Wirama irama β seni tari wajib memiliki unsur irama yang menyatukan gerakan badan dan pengiringnya, meliputi irama musik dan tempo tarian. Wirasa rasa β seni tari harus mampu menyampaikan perasaan melalui gerakan maupun ekspresi saat menari. 2. Unsur Pendukung Kesenian Tari Unsur pendukung tarian mempunyai fungsi sebagai pelengkap dan pemikat agar tarian nampak lebih menarik. Berbeda dengan unusr utama tari yang harus terpenuhi, unsur pendukung boleh tidak terpenuhi. Dengan adanya unusr pendukung dalam tarian maka pesona saat tarian dipentaskan dan dipertontonkan akan lebih indah. Berikut ini adalah unsur pendukung tarian, yaitu Ragam Gerak β sebuah tarian akan nampak indah jika seluruh anggota badan berkolaborasi. Tidak hanya tangan dan kaki, anggota tubuh lain dapat dikombinasikan, misalnya lirikan mata, raut dan ekpresi wajah yang menyesuaikan dengan makna tarian. Hal ini akan menciptakan daya tarik sehingga tarian lebih estetis. Ragam Iringan β Penambahan ritme atau irama berupa musik yang sesuai dengan jenis tari akan menciptakan paduan indah antara musik dan gerakan tubuh. Saat tarian diiringi oleh musik akan lebih indah jika ditambah dengan hentakan, tepukan dan teriakan dari penari. Rias dan Kostum β Dalam sebuah pertunjukkan tari, tata rias dan kostum menjadi bagian penting untuk menyampaikan makna dan rasa suatu tarian. Oleh sebab itu, tanpa riasan dan kostum maka tarian akan terasa hambar untuk ditonton. Pola Lantai atau Bloking β Tarian akan lebih berseni ketika ada pola lantai yang teratur. Penari tidak harus berdiri pada satu titik dan dapat menyesuaikan atau berpindah tempat. Konsep Seni Tari Berbagai jenis tarian memiliki konsep atau variasi yang terdiri dari ruang gerak, tenaga dan waktu yang berbeda-beda. Berikut ini adalah penjelasan konsep kesenian tari, yaitu Ruang Gerak β Gerakan dalam suatu tarian memerlukan ruang gerak yang menyesuaikan dengan jenis gerakan yang akan dilakukan. Ruang gerak dapat berupa ruang gerak semput dan ruang gerak luas. Penentuan ruang gerak dapat disesuaikan dengan jumlah penari, meliputi tunggal, berpasangan atau dilakukan dalam suatu kelompok. Tenaga β Dalam melakukan gerakan tarian dibutuhkan tenaga menyesuaikan bentuk dinamis, ritmis dan harmonis. Tanpa tenaga yang sempurna maka tidak mungkin tari dipentaskan dengan baik. Beberapa jenis tarian memerlukan tenaga dengan intensitas kuat, sedang dan lemah. Waktu β Dalam melakukan tarian terdapat estiamsi sesuai gerakan yang ditampilkan. Tari dapat dilakukan dengan cepat atau lambat yang kemudian disebut tempo. Dengan berpatokan pada tempo maka kesan dinamis dalam suatu tarian akan terlihat. Gerak Dalam Tari Untuk menghasilkan gerakan tarian yang indah, maka dibutuhkan proses pengolahan atau penggarapan. Pengolahan unsur keindahan tersebut dapat bersifat stilatif dan distortif yang dapat dijelaskan sebagai berikut Gerak Stilatif adalah gerak yang telak mengalami proses pengolahan menjadi lebih halus yang mengarah pada bentuk yang indah. Gerak Distortif adalah pengolahan gerak melalui proses perombakan dari gerakan asli dan merupakan salah satu proses stilasi. Dari hasil pengolahan gerakan melalui proses stilisasi dan distorsi maka lahirlah dua jenis gerakan tari, yaitu gerak murni pure movement dan gerak maknawi gestur. Gerak Murni adalah gerakan tari yang pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian tertentu. Hal yang menjadi pertimbangan utama adalah keindahan gerakan. Gerak Maknawi adalah olah gerak tari yang mengungkapkan kandungan dengan maksud tertentu selain keindahannya. Gerak maknawi juga disebut gerak gestur yang bersifat peniruan imitatif dan mimitatif. Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan alam, sedangkan mimitatif adalah gerak tiru dari gerakan manusia. Dalam gerakan tari ada beberapa contoh yang termasuk gerakan maknawi, yaitu trisig dan gedih yang merupakan stilasi atau distorsi dair gerakan berjalan dan berlari. Kemudian gerak sawang yang menjadi gambaran gerak melihat atau memandang, serta gerak lambean yaitu gerakan merias diri. Jenis Seni Tari Tarian dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan faktor tertentu, misalnya jumlah penari dan genre atau aliran tari. Berikut ini adalah jenis seni tari berdasarkan jumlah penari yang melakukan, yaitu Tari Tunggal atau Solo adalah tarian yang dibawakan oleh satu orang penari. Tari Berpasangan atau Duet adalah tarian yang dibawakan oleh dua orang penari secara berpasangan. Tari Berkelompok atau Grup adalah tarian yang dibawakan banyak orang dalam kelompok. Sedangkan jenis tari berdasarkan genre atau alirannya antara lain Tari Tradisional Tarian tradisional yaitu jenis seni tari yang diwariskan secara turun temurun sehingga menjadi budaya. Tarian ini mengandung nilai-nilai filosofis seperti kepercayaan, keagamaan, kepahalwanan dan sebagainya. Tari tradisional bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu tari rakyat atau daerah yang berkembang dikalangan masyarakat umum dan biasanya menajdi simbol kebahagiaan dan suka cita. Misalnya tarian untuk merayakan panen melimpah dan menjadi tradisi di musim berikutnya. Selain itu ada juga tari klasik atau tari keraton yang berkembang dikalangan bangsawan. Jenis tarian ini umumnya melarang masyarakat bisa menarikan tariannya dan terdapat aturan baku atau tertulis yang mengatur. Tari Kreasi Baru Jenis seni tari kreasi baru dikembangkan atau diciptakan oleh koreografer. Tarian ini berkembang sesuai dengan zaman dengan memodifikasi tarian tradisional sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Contohnya adalah tari rapai yang merupakan paduan gerak tari daerah Aceh dan Semenanjung Malaya, seperti tari seudati, tari saman dan tari zapin. Tari Kontemporer Jenis tarian kontemporer menggunakan gerakan simbolik, unik dan mengandung makna tertentu. Tarian ini lahir sebagai bentuk reaksi dari seni tari klasik yang telah mencapai titik akhir dalam perkembangan teknisnya. Tari kontemporer termasuk salah satu jenis tari modern sehingga minim unsur trafisi lama. Biasanya gaay tarian ini bernuansa unik menggunakan jenis musik modern. Fungsi Seni Tari Tarian memiliki beberapa fungsi sesuai dengan gerakan serta irama yang dilakukan. Berikut ini adalah beberapa fungsi seni tari, antara lain Sarana Keagamaan / Kepercayaan β Tarian telah alam digunakan dalam sarana keagamaan yang bersifat sakral dan mengajarkan makna kebaikan, misalnya beberapa jenis tari di Bali yang digunakan sebagai sarana komunikasi dengan dewa dan leluhur. Sarana Upacara Adat β Seni tari juga bisa digunakan sebagai sarana upacara adat untuk berbagai tujuan, seperti meminta hujan, meminta hasil panen, serta acara adat lain. Sarana Pergaulan β Tarian mengandung nilai sosiokultural bagi masyarakat. Hubungan sosial dapat terjalin saat tarian dilakukan dan dipentaskan. Manfaatnya adalah munculnya kerukunan dan persatuan antar manusia. Saranan Hiburan β Seni tari bermanfaat sebagai ajang hiburan, tontonan, serta pertunjukan. Berbagai jenis tarian adat dapat dinikmati bagi mereka pecinta seni dan masyarkat awam. Kesenian Tari Daerah di Indonesia Republic of indonesia adalah negara yang kaya akan isitiadat termasuk kesenian tariannya. Berikut ini adalah beberapa tarian daerah populer di Nusantara, antara lain 1. Tari Daerah Istimewa Aceh Aceh memiliki beberapa tarian adat, seperti Tari Seudati, jenis tarian yang berasal dan dipengaruhi budaya Arab dan latar belakang agama Islam. Gerakan tarian ini sanga dinamis dan penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan dan menjadi tarian paling populer dan digemari masyarakat Aceh. Tari Saman Meuseukat, jenis tarian dilakukan dengan duduk berjajar dan diiringi irama musin yang dinamis. Tarian ini penuh syair yang mengajarkan kabajikan sesuai ajaran agama Islam. 2. Tari Daerah Bali Bali memiliki beberapa tarian adat, seperti Tari Legong Bali, yaitu tarian berlatar belakang kisah cinta seorang Raja dari Lasem. Gerakan tarian ini dibawakan dengan sangat dinamis dan memikat hati. Tari Kecak, yaitu tarian berdasarkan cerita Ramayana yang mengisahkan bala tentara monyet Hanuman dan Sugriwa. Tari Pendet, yaitu tarian pemujaan yang banyak dilakukan di Pura atau tempat ibadah umat Hindu Bali. Tarian ini melambangkan penyambutan terhadap datangnya dewa ke dunia. Seiring perkembangan zaman, tarian ini juga digunakan untuk tarian selamat datang yang mengandung makna sakral dan religius. 3. Tari Daerah Bengkulu Bengkulu memiliki beberapa tarian adat, seperti Tari Andun adalah jenis tarian yang berasal dari Bengkulu Selatan untuk menyambut tamu kehormatan. Tari Bidadari Teminang Anak adalah tarian yang memiliki arti seorang bidadari yang tenga menimang anak. Tarian ini berasal dari Rejang Lebong. iv. Tari Djakarta Jakarta memiliki beberapa tarian adat, seperti Tari Topeng merupakan jenis tari tradisional yang berasal dari Betawi untung menyambut tamu istimewa. Gerakan seni tari ini sangat tegas dan dinamis. Tari Yopong merupakan tarian persembahan untuk menghormati kehadiran tamu negara. Suasana tarian ini dilakukan dalam rasa khidmad. 5. Tari Daerah Jambi Jambi memiliki beberapa tarian adat, seperti Tari Sekapur Siri, yaitu jenis tari pesembahan yang memiliki banyak persamaan dengan tarian rumpun melayu lainnya. Tari Selampir, yaitu termasuk tarian pergaulan muda-mudi dari daerah Jambi. half dozen. Tari Daerah Jawa Barat Jawa Barat memiliki beberapa tarian adat, seperti Tari Kuncaran merupakan tarian yang menggambarkan rasa dendam seorang raja karena cintanya telah ditolak. Tari Merak merupakan jenis tari yang mengisahkan kehidupan seekor burung merak yang indah dan menawan. Tarian ini dibawakan dengan gemulai dan mempesona sesuai gerakan burung merak. 7. Tari Daerah Jawa Tengah Jawa Tengah memiliki beberapa tarian adat, seperti Tari Serimpi, yakni sebuah tarian keraton yang memiliki unsur keagungan, kelembutan, serta menawan. Tari Blambangan Cakil, yakni seni tari yang menceritakan perjuangan Srikandaa saat melawan Buto Cakil. Tarian ini menjadi simbol penumpasan sifat angkara murka. 8. Tari Daerah Jawa Timur Jawa Timur memiliki beberapa tarian adat, seperti Reog Ponorogo adalah tarian yang dilakukan 6 sampai 8 orang lelaki dan vi sampai 8 orang wanita. Tarian ini diambil dari kisah Prabu Kelana Sewandana yang melakukan perjalanan mencari kekasihnya. Tari Remo adalah tarian yang biasanya dilakukan untuk menyambut pejabat atau tamu istimewa. 9. Tari Daerah Papua Papua memiliki beberapa tarian adat, seperti Tari Perang merupakan tarian dengan unsur jiwa kepahlawanan dan keberanian masyarakat suku-suku di Papua. Tari Musyoh merupakan tarian ritual untuk mengsir arwah orang yang meninggal akrena kecelakaan dan bertujuan agar arwah tersebut tenang di alam baka.ο»ΏApa saja bahan yang digunakan untuk memproses kulit mentaha. kipas angin, blower, ampelas b. jemuran, tali, ampelas c. kipas angin, blower, kursi d. j β¦ emuran, kursi, kipas anginβ
YwFW. 54 371 316 124 300 148 29 101 300